Liputan6.com, Jakarta - Manajemen grup Lion Air mengatakan, sejumlah penerbangan grup Lion Air masih alami keterlambatan pada Senin pagi. Hal ini karena cuaca buruk yang menyebabkan jarak pandang pendek sehingga tidak memenuhi kualifikasi keselamatan pesawat take off dan landing.
Hal itu disampaikan Corporate Communicate Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro saat dihubungi Liputan6.com, Senin 916/9/2019).
Ia menuturkan, sejumlah penerbangan yang alami keterlambatan antara lain Lion Air dengan rute Makassar ke Pontianak, Pontianak-Ketapang, Ketapang-Pontianak, Pontianak-Sintang, Sintang-Pontianak, Balikpapan-Malinau, Malinau-Balikpapan, Balikpapan-Berau, Berau-Balikpapan, Palangkaraya-Surabaya. Selain itu, Sampit-Surabaya dan Surabaya-Sampit.
"Keterlambatan keberangkatan sampai pemberitahuan lebih lanjut untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan," tutur dia.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Humas PT Angkasa Pura 1 Juanda, Yuristo Ardi Hanggoro menuturkan, terkait peristiwa kebakaran hutan dan lahan ada beberapa penerbangan yang terdampak baik itu penundaan penerbangan, pembatalan, return to base (RTB), dan pengalihan (divert).
Laporan traffic terdampak kabut asap jam 05.50 WIB hingga jam 09.50 WIB:
Penundaan penerbangan:
Arrival
1. LION AIR JT 3269 BPN - SUB STA : 06:00 LT B.ON : 07:04 LT
2. LION AIR JT 683 PKY - SUB STA : 07:50 LT B.ON : N/A standby rotasi A/C dari SUB
Departure
1. NAM AIR IN 246 SUB- AAP STD : 07:00 LT B.OFF : 09:47 LT
2. WINGS AIR IW 1804 SUB- SMQ STD : 06:00 LT B.OFF : 10:22 LT
3. LION AIR JT 262 SUB-BPN STD : 06:50 LT B.OFF : 07:06 LT
4. LION AIR JT 314 SUB -Samarinda STD : 09:20 LT B.OFF : 09:35 LT
Cancel Flight
Departure
1.LION AIR JT 246 SUB - AAP // STD 06:00 LT
*RTB (Return To Base)*
NAM AIR IN 246//PK NAM //B735 RUTE: SUB- AAP STD : 06.00 WIB
B.off : 09.47 WIB
B. on kembali di SUB: 11.40 WIB
STA merupakan schedule time arrival (jadwal kedatangan), STD yaitu schedule time departure (jadwal keberangkatan), on block on (ban pesawat berhenti di parkiran, biasanya setelah landing), off block off yaitu ban pesawat lepas dari parkir untuk ke taxyway.
Sebelumnya, Danang menuturkan, kabut asap menimbulkan gangguan penerbangan sejak akhir Agustus 2019. Puncaknya pada Minggu 15 September 2019, penerbangan grup Lion Air terganggu.
Untuk memastikan keselamatan dan keamanan, Lion Air Group mengalami keterlambatan keberangkatan dan kedatangan (delay), kembali ke bandar udara keberangkatan atau return to base (RTB), pengalihan pendaratan (divert) serta melakukan pembatalan penerbangan (cancel), di beberapa jaringan domestik yang dilayani.
"Keputusan tersebut disebabkan akibat cuaca buruk berupa kabut asap yang terjadi di beberapa daerah," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Minggu, 15 September 2019.
Kondisi ini mengakibatkan jarak pandang pendek (visibility below minimum) dan tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan untuk proses lepas landas dan mendarat.
Dampak yang timbul berpotensi mengakibatkan terganggunya pada rotasi pesawat untuk sektor atau rute penerbangan berikutnya.
Lion Air Group menegaskan, bahwa berdasarkan situasi yang terjadi seluruh operasional dijalankan berdasarkan standar operasional prosedur (SOP).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Terdampak Kabut Asap, Penerbangan Lion Air di Surabaya Alami Keterlambatan
Sebelumnya, manajemen grup Lion Air menyatakan, sejumlah penerbangan mengalami keterlambatan di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu, 15 September 2019. Gangguan keterlambatan ini karena kabut asap.
"Beberapa penerbangan yag mengalami keterlambatan di Surabaya dikarenakan dampak dan pergerakan pesawat (rotasi) akibat rute dari dan menuju Kalimantan. Lion Air akan meminimalkan dampak yang timbul," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, saat dihubungi Liputan6.com, Minggu, 15 September 2019.
Ia menuturkan, gangguan keterlambatan tersebut karena rotasi pesawat yang terkena kabut asap. Pesawat tidak bisa beroperasi karena jarak pandang pendek di bandar udara tujuan, karena tidak memenuhi kualifikasi keselamatan untuk take off dan landing.
Danang mengatakan, gangguan akibat kabut asap ini terjadi sejak akhir Agustus. Gangguan kabut asap ini pun kerap menimbulkan jarak pandang pendek sejak September. Gangguan akibat kabut asap itu pun semakin parah pada Minggu, 15 September.
Advertisement