Olahraga di Luar Rumah Saat Dikepung Kabut Asap, Efektifkah?

Sekolah diliburkan karena kabut asap membuat sebagian anak-anak bosan lalu memilih berolahraga di luar rumah. Apa tanggapan dokter terkait ini?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 16 Sep 2019, 20:00 WIB
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti Riau pada Minggu (15/9/2019). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Di tengah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Riau tampak anak-anak bermain basket. Gambaran dari foto tersebut juga memperlihatkan anak-anak tetap asyik bermain basket. Padahal, kondisi lapangan masih terlihat kabut asap.

Basket memang menjadi olahraga menyenangkan. Lantas apakah kondisi kepungan kabut asap tetap membuat seseorang efektif mendapatkan manfaat dari berolahraga?

Dokter spesialis kedokteran olahraga Hario Tilarso mengatakan olahraga di luar rumah (luar ruang) sangat tidak dianjurkan saat lingkungan sedang didera kabut asap.

"Tentu saja, enggak dianjurkan olahraga dalam kondisi lingkungan yang penuh kabut asap. Kabut asap itu kan mengandung banyak sekali partikel berbahaya yang dapat terhirup. Partikel beracun sangat membahayakan," ujar Hario kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Senin (16/9/2019).

"Olahraga itu harus dilakukan dalam suasana udara yang bersih dan sehat serta oksigen yang cukup. Saat olahraga kita butuh oksigen yang cukup. Sementara itu, udara berbahaya, seperti karbon dioksida, yang lebih banyak terkandung pada kabut asap."

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Olahraga Butuh Oksigen

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti Riau pada Minggu (15/9/2019). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Kebutuhan oksigen meningkat saat berolahraga mendorong laju pernapasan meningkat untuk membawa lebih banyak oksigen. Detak jantung kian kencang untuk memompa darah mengalir ke seluruh tubuh.

Olahraga, terutama olahraga aerobik meningkatkan efisiensi proses tersebut sehingga meningkatkan kapasitas paru.

Melansir laman Live Strong, semakin besar kapasitas paru-paru, semakin mudah pernapasan saat Anda olahraga. Ini juga melancarkan darah membawa lebih banyak oksigen.

"Kaitan olahraga dengan oksigen juga memengaruhi kemampuan tubuh. Tubuh jadi enggak mudah ngos-ngosan (lelah) saat berolahraga. Jadi, sangat penting sekali oksigen pada waktu kita olahraga," Hario menerangkan.

 


Tidak Efisien

Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti Riau pada Minggu (15/9/2019). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Ketika nekat berolahraga di luar rumah meski pakai masker pun Hario tidak menganjurkan.

"Masker memang menjadi salah satu perlindungan dari paparan kabut asap dan polusi udara. Tapi tetap saja, kita olahraga itu butuh oksigen," tegas dokter yang berpraktik di RS Premier Bintaro Tangerang Selatan.

Memakai masker saat berolahraga, misal lari dan jalan kaki di tengah lingkungan yang penuh kabut asap dinilai tidak efisien. Seseorang tidak mendapatkan manfaat sehat meski olahraga saat kabut asap.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya