Pertolongan Pertama Saat Mata Teriritasi Kabut Asap

Kabut asap juga bisa mengiritasi mata.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Sep 2019, 08:00 WIB
Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti Riau pada Minggu (15/9/2019). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Kabut asap yang tengah menyelimuti beberapa wilayah Indonesia tak hanya membuat saluran pernasapan terkena imbasnya. Mata juga bisa teriritasi akibat paparan kabut asap yang kini tengah melanda di Pekanbaru (Riau), Palangkaraya (Kalimantan Tengah) dan beberapa daerah lainnya.

"Selain saluran napas, juga mata karena (area mata) daerah terbuka," kata dokter spesialis mata Surya Utama saat dihubungi Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Efek kabut asap menyebabkan mata teriritasi alias peradangan baik ringan maupun berat. Jika, iritasi itu sudah terjadi dokter yang sehari-hari praktik di Eka Hospital Pekanbaru Riau ini mengatakan bisa menggunakan obat tetes mata yang dijual bebas.

"Namun, kalau sudah diberikan (obat tetes mata) mata tetap merah, meradang, banyak keluar kotoran, penglihatan kabur lebih baik segera saja ke dokter mata," kata Surya.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:


Pencegahan

Pengendara motor menembus kabut asap pekat yang menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (10/9/2019). Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tersebut menurunkan jarak pandang dan kualitas udara turun ke status tidak sehat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Surya berpesan kepada warga terdampak kabut asap untuk melakukan pencegahan agar tidak sampai mata teriritasi. Pertama-tama membatasi aktivitas di luar ruangan.

"Kalau berada di luar ruangan pakai kacamata pelindung (safety goggle)," sarannya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya