Soal Kebakaran Hutan, Komisi IX DPR RI Minta Pemerintah Lakukan Tiga Hal Ini

Pemerintah diminta untuk bergerak cepat mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Sumatera dan Kalimantan.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Sep 2019, 18:00 WIB
Petugas pemadam kebakaran memadamkan api saat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). BMKG Pekanbaru memperingatkan masyarakat waspada terhadap penurunan kualitas udara dan jarak pandang karena peningkatan polusi. (ADEK BERRY/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah diminta untuk bergerak cepat mengatasi masalah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Sumatera dan Kalimantan. Hal ini mengingat banyaknya warga yang menjadi korban kabut asap.

"Menyedihkan sekali (kejadian ini)" kata Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Dede Yusuf Macan Effendi.

Dede mengatakan bahwa yang pertama harus dilakukan pemerintah adalah cepat melakukan pencegahan agar korban tidak bertambah.

"Karena kejadian ini berulang, maka tentu kita harus aware. Maka yang pertama harus dilakukan adalah bagaimana menyelamatkan masyarakat yang ada di sana," kata Dede ditemui di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Untuk hal ini, Dede mengatakan bahwa pemberian masker, distribusi tabung oksigen di puskesmas dan rumah sakit harus dilakukan dengan cepat. Kalau perlu didatangkan dari berbagai daerah.

Selain itu, hal lain yang harus jadi fokus lainnya adalah bagaimana upaya mematikan titik api yang merupakan penyebab kebakaran hutan.

"Kalau tidak, makin meluas," ujar mantan wakil gubernur Jawa Barat ini.

 

Saksikan juga video berikut ini:


Sanksi bagi pelaku pembakaran hutan

Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Dede Yusuf Macan Effendi. (Foto: Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Ketiga, Dede juga meminta agar pemerintah menjatuhkan sanksi kepada pelaku pembakaran hutan. Jika tidak, kejadian seperti ini dikhawatirkan akan berulang setiap tahun.

"Karena yang jelas, konon saya baca di media juga, informasi yang beredar, karhutla ini kan terjadi karena dibakar. Jadi bukan karena kebakaran, berarti kan ada pelakunya," kata mantan aktor ini.

"Jika karena masyarakat diperintahkan karena dibayar, yang memerintahkan harus segera ditangkap."

Di sisi lain, Dede juga mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang berencana melakukan rapat kabinet di Riau.

"Saya salut. Jadi biar jajaran pemerintah merasakan bagaimana yang dirasakan saudara-saudara kita di sana."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya