Sosok Yang Terlupakan, Kaum Difabel

Citra negatif yang melekat sosok difabel hanya ditafsirkan dari apa yang dilihat.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2019, 17:31 WIB
Ilustrasi anak difabel (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Sering kali, masyarakat umum mengabaikan keberadaannya, menganggap mereka bukan apa-apa, dan sebagian lainnya memandang mereka sebelah mata atau bahkan sosoknya terlupakan. Mereka adalah difabel .

Kata difabel mungkin masih terasa asing di telinga masyarakat. Mungkin pernah mendegarnya, namun belum begitu mengenalinya, seperti dilansir www.newsdifabel.com, Senin (16/9/2019).

Citra negatif yang melekat sosok difabel hanya ditafsirkan dari apa yang dilihat. Akan tetapi, apakah mereka mau mengetahui mengenai sosoknya?

Contohnya pada ruangan yang dijadikan pelatihan jurnalistik, 20 orang difabel mencoba mengabdikan diri untuk melakukan perubahan dengan menyuarakan fakta melalui tulisan di media.

Media memang memiliki peran utama dalam arus informasi karena pers juga merupakan bagian dari empat pilar di Indonesia.

Kini media tulisan, terutama website begitu banyak memiliki peran penting apalai didukung oleh derasnya gelombang perkambangan teknologi informasi.

Peran pentingnya pun bisa bermata dua. Pada satu sisi hal positif dan di sisi lain bisa menenggelamkan masyarakat dalam lumpur hoaks.

Sebagian dari kita ada yang mengisi hidupnya dengan segudang prestasi, melahirkan karya jurnalistik, dan membantu sama lain. Sementara di luar sana, sebagiannya lagi mengisi harinya dengan hal yang lain.

Namun di sini, saya bersama dengan orang-orang yang sering terlupakan, khidmat, dan gembira belajar tentang jurnalistik. Siapakah mereka yang-sering-terlupakan? Penyandang disabilitas atau difabel.

 

(Desti Gusrina)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya