Antonio Conte: Barcelona Tidak Senang Menghadapi Inter Milan di Liga Champions

Inter Milan dan Barcelona berada satu grup di Liga Champions 2019-2020. Musim lalu, kedua tim juga berada di grup yang sama.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 17 Sep 2019, 06:40 WIB
Pelatih Inter Milan Antonio Conte. (International Champions Cup/Suhaimi Abdullah)

Liputan6.com, Milan - Inter Milan dan Barcelona kembali berada di grup yang sama pada Liga Champions 2019-2020. Keduanya tergabung di Grup F.

Pada Liga Champions musim lalu, Inter Milan dan Barcelona juga satu grup. Kala itu Nerazzurri kalah 0-2 di Camp Nou dan bermain imbang 1-1 saat menjamu Barcelona.

Pelatih Inter Antonio Conte mengklaim Barcelona tidak senang menghadapi pasukannya. "Ini akan menjadi permainan yang mendorong kita untuk memberikan yang terbaik. Saya juga percaya Barcelona tidak akan senang menghadapi Inter," kata Conte kepada situs web resmi UEFA seperti dikutip Football Italia.

"Menghadapi tim-tim besar akan menjadi cara terbaik bagi kita untuk melihat di mana kita berada."

Selain Barcelona, Inter Milan juga akan bersaing dengan Borussia Dortmund dan Slavia Praha. Wakil Italia ini bakal menjamu Slavia Praha pada laga perdana di Giuseppe Meazza, Selasa (17/9/2019) malam WIB. 

 


Demi Fans

Para pemain Inter Milan merayakan kemenangan atas Lecce pada laga pertama Serie A 2019/2020 di Stadio Giuseppe Meazza, Senin (26/8/2019). Antonio Conte mencatatkan debut manis usai mengantarkan Inter Milan melibas tim promosi Lecce 4-0. (AP Photo/Luca Bruno)

Conte akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk membantu Inter sukses di Liga Champions musim ini. "Kami ingin membuat para penggemar kami bangga," ucap Conte.

"Memainkan jenis sepak bola yang menggairahkan mereka dan dengan mana mereka bisa mengidentifikasi diri mereka sendiri," imbuhnya.

 


Tidak Mudah

Conte mengatakan Liga Champions merupakan kompetisi yang tidak mudah. "Sulit untuk menetapkan tujuan, jadi kita akan melihat di sepanjang jalan. Yang penting memberi 110 persen dan tidak menyesal," ucapnya.

"Saya tahu betapa sulitnya memenangkan Liga Champions dan saya tahu betapa menyakitkannya kalah di final."

"Ini adalah kompetisi di mana satu insiden, seperti tembakan yang masuk atau memantul setelah membentur tiang, dapat mengubah segalanya," tambah mantan manajer Chelsea itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya