Liputan6.com, Jakarta - Kasubdit Kelembagaan dan Sarana Prasarana Kemdikbud, Hadi Waluyo, mengingatkan pentingnya pemberian sarapan pada anak.
Advertisement
Hadi, mengatakan, sarapan merupakan salah satu cara pengembangan mutu anak. Anak yang diberikan makanan seimbang di pagi hari akan lebih berkonsentrasi saat belajar di sekolah.
"Sayangnya, masih banyak anak-anak di Indonesia yang tidak terbiasa sarapan. Ada 70 persen anak-anak enggak sarapan pagi," kata Bambang dalam acara Gerakan Nusantara 2019 di Gedung Kemendikbud RI, Jakarta dikutip dari situs Dream pada Selasa, 17 September.
Kemdikbud pernah melakukan penyuluhan kepada ratusan guru serta sikap perilaku gizi. Dari hasi pre dan post test, didapat sebuah fakta bahwa sarapan bisa meningkatkan pengetahuan maupun sikap anak.
Ciri-Ciri Sarapan yang Baik
Pada kesempatan itu, hadir juga Pakar Gizi dari Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Universitas Indonesia, Ahmad Syafiq.
Dia mengatakan bahwa sarapan pagi yang baik harus gizi seimbang. Terdiri dari berbagai kelompok makanan dan memenuhi 30 persen dari kebutuhan pangan harian.
"Sesuai dengan isi piringku. Lebih lengkap lebih bagus. Kalau terlalu sederhana ya kurang. Minimal 3 warna di piring," kata Ahmad.
Ahmad juga mengingatkan untuk sarapan sebelum pukul 09.00 pagi. Bila sarapan melebihi jam tersebut, si Kecil gampang mengantuk dan tidak bersemangat ke sekolah.
Ahmad menjelaskan seorang anak umumnya tidur selama delapan sampai 10 jam. Selama waktu itu, si Kecil tidak mengonsumsi makanan apa pun. Sehingga dia butuh energi untuk beraktivitas.
"Teorinya, sarapan membuat orang tidak mengantuk, justru sebaliknya. Kalau sudah sarapan dan masih ngantuk, khawatir terkena anemia," kata Ahmad.
Sumber : Dream
Advertisement