Liputan6.com, Bandung Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts mengakui mental pemainnya cukup terganggu timnya terganggu usai terjadinya insiden penyerangan bus belum lama ini.
Insiden tersebut terjadi saat rombongan tim Persib meninggalkan Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, menuju hotel tempat mereka menginap. Akibatnya, dua pemain yakni Omid Nazari dan Febri Hariyadi terluka di bagian kepala. Nazari bahkan harus mendapatkan jahitan di kepala akibat terkena lemparan batu.
Advertisement
Robert tak memungkiri insiden tersebut membuat para pemain panik dan syok.
"Jika kami di dalam bus dan dalam pikiran hanya akan bertanding lalu ada insiden buruk seperti ini hingga mencederai, tentu itu bisa membuat goyah. Tidak ada satupun yang mau melihat rekannya kesakitan," katanya, Senin (16/9/2019) kemarin.
Jelang laga melawan Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2019), Robert meminta pemainnya untuk melupakan insiden penyerangan bus Persib tersebut.
"Jadi tentu semuanya merasakan kecewa dan tidak merasa baik, tapi kami pesepakbola dan ini tugas kami yang harus dilakukan setiap hari. Ketika bangun di pagi hari, mereka tahu bahwa mereka harus berlatih dan sebagai pesepakbola tentu ingin menjadi yang terbaik di laga berikutnya," ucapnya.
Harus Bangkit
Meski kondisi mental pemain Persib cukup terganggu, pelatih 64 tahun itu berharap para pemainnya dapat menampilkan mental bertanding yang tinggi menghadapi Semen Padang.
"Kami punya tanggung jawab dan berusaha insiden ini tidak berdampak apapun bagi tim kami. Kami harus bisa mengatasi situasi ini dan menunjukan pada orang-orang 'tolong jangan lakukan ini lagi' dan ayo saling membantu," tegasnya.
Advertisement