Liputan6.com, Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) siap mempertahankan gelar juara umum pada ajang Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) 2019 yang akan digelar di Malang pada 24 September 2019.
Pada lomba bergengsi di kalangan mahasiswa nasional tersebut, ITS akan diwakili oleh Tim Sapuangin dan Tim Nogogeni yang masing - masing mengikutsertakan dua mobil hemat energi andalannya .
Tim Nogogeni mengusung mobil jenis urban listrik dan urban etanol. Sedangkan Tim Sapuangin mengandalkan mobil urban bensin dan urban disel. Berbagai perkembangan pun dilakukan pada masing-masing mobil guna mempertahankan gelar juara umum yang sebelumnya telah diraih di Padang pada 2018.
Baca Juga
Advertisement
Ketua Tim Nogogeni, Ngurah Gatot Saguna Wijaya mengatakan, untuk mobil urban listrik timnya memiliki perkembangan di bagian controller yang digunakan. Pada lomba 2019, controller yang digunakan merupakan hasil rakitan sendiri, sehingga lebih fleksibel dalam melakukan pengaturan.
"Kami (Tim Nogogeni, red) menggunakan controller yang memungkinkan untuk melakukan mapping secara manual sesuai kebutuhan,” ujar pemuda yang kerap disapa Ngurah ini, Selasa, 17 September 2019.
Sementara untuk mobil urban etanol, menurut Ngurah, memiliki beberapa terobosan baru. Perkembangan pertama yang dilakukan adalah meningkatkan gaya aerodinamis dengan menambahkan penutup roda pada bagian depan.
Kemudian setting-an accue juga turut diperbaiki guna mendapatkan komposisi yang optimal. Lalu wheel drive yang digunakan pun diubah menjadi dua, dari yang sebelumnya hanya dipasang satu di bagian kiri mobil.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Persiapan Tim Sapuangin
Persiapan yang berbeda telah dilakukan oleh Tim Sapuangin. Pada KMHE 2019, Tim Sapuangin mencoba kembali menghidupkan mesin mobil urban disel yang telah dua tahun digarasikan. Mengembalikan setting-an dan performansi mobil yang telah dua tahun vakum tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi Tim Sapuangin.
"Kami hanya punya dua bulan untuk mengembalikan kondisi mobil ini agar kembali seperti dua tahun lalu, saat mobil ini berhasil juara untuk enam tahun berturut-turut,” ungkap Muhammad Fauzi, pelaksana tugas (Plt) Ketua Tim Sapuangin.
Menurut mahasiswa yang akrab disapa Fauzi ini, Tim Sapuangin fokus mengembangkan data logger pada mobil urban bensin untuk memantau kondisi mobil saat lomba berlangsung. Antara lain kecepatan mobil, posisi, maupun kondisi mesinnya. Hal ini berguna untuk menjadi evaluasi selama lomba berlangsung.
"Nantinya akan ada beberapa kali kesempatan race, sehingga data yang kami peroleh akan sangat membantu untuk race selanjutnya yang akan kami hadapi," ujar mahasiswa Departemen Teknik Mesin ini.
Rektor ITS, Mochamad Ashari mengatakan, target juara umum merupakan hal yang patut diperjuangkan. Menurutnya, mobil hemat energi karya ITS telah diakui di panggung dunia, sehingga tren baik ini harus terus dipertahankan.
"Kami dari ITS turut berterimakasih kepada seluruh tim yang terus memberikan kebanggaan kepada ITS," ujarnya mengapresiasi.
Advertisement