Liputan6.com, Jakarta - Operasional empat usaha rumahan peleburan timah di Cilincing, Jakarta Utara telah disegel. Pasalnya, asap dari pabrik ini mengganggu warga sekitar, termasuk siswa dan guru di SDN Cilincing 07 Pagi.
Wali Kota Jakarta Utara, Sigit Wijatmoko menyampaikan, penindakan telah dilakukan terkait pabrik tersebut pekan lalu.
Advertisement
"Jadi pada hari Jumat yang lalu kami melaksanakan kunjungan ke lokasi, ada 18 usaha industri rumahan yang memproduksi arang, kemudian empat industri yang mengolah peleburan alumunium," ujar Sigit di Bella Tera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (18/9/2019).
Dia mengatakan, pada Senin 16 September 2019, tim Reskrim Polres Metro Jakarta Utara langsung menyegel dengan pemasangan garis polisi empat usaha peleburan aluminium di Cilincing itu. Empat usaha tersebut melanggar UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup.
"Untuk tahapan selanjutnya sudah pemeriksaan saksi-saksi. Untuk seluruh proses produksi di sana sudah dilakukan penghentian sejak pemasangan police line," kata Sigit.
Dia mengatakan jenis pelanggarannya pabrik pembuatan arang juga sama yaitu pelanggaran UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup. Tempat usaha ini juga akan disegel.
"Rencananya hari ini akan dilaksanakan penyegelan di lokasi," ucap Sigit.
Untuk warga terdampak akibat asap dari tempat usaha ini, Sigit mengatakan telah ditangani tim dari Dinas Kesehatan. Pemasangan instalasi perbaikan kualitas udara juga telah dilaksanakan di SDN Cilincing 07 Pagi.
"Ada teknologi sederhana yang sudah kita terapkan dan sudah terbukti efektif untuk mengatasi kasus rawan asap," kata Sigit.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sekolah Jadi Prioritas
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya memprioritaskan sekolah yang ada di sekitar tempat usaha ini. Dengan demikian para siswa tak lagi terganggu dengan asap.
"Nanti saya akan minta kepada pak wali untuk melihat apakah ada kawasan sekitar sana yang membutuhkan bantuan filter juga. Bila dibutuhkan, maka Pemprov DKI akan memasang filter di rumah-rumahnya (warga)," kata Anies.
"Sumbernya sudah ditutup, tapi bukan berarti kualitas udaranya langsung membaik. Dalam masa ini lingkungan masyarakat yang membutuhkan filter nanti kami akan siapkan filternya," tutupnya.
Reporter: Hari Aryanti
Sumber: Merdeka
Advertisement