Liputan6.com, Jakarta Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat terdampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan dengan memasang kain dakron yang sudah dibasahi.
Menurut Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr Ahmad Yurianto mengatakan dua tahun lalu Kemenkes bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung membangun save community pada masyarakat salah satunya menciptakan teknologi tepat guna sederhana berupa pemasangan kain dakron yang dibasahi.
Advertisement
Setelah uji coba di beberapa sekolah, lalu pengukuran Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di dalam dan ruang kelas. Hasilnya, udara di dalam kelas lebih baik karena terpasang dakron seperti disampaikan Yurianto dikutip Antara.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Ancaman Penyakit Akibat Paparan Kabut Asap
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, per Senin, 16 September 2019 sudah ada 16.372 orang terkena Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang ditangani tenaga kesehatan di sana.
Lalu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Riau, Maisel, mengungkapkan ada warga yang terjangkit penyakit lain, seperti sesak napas, iritasi kulit, diare, batuk, dan gangguan lain seperti pusing, sakit perut, dan muntah seperti dikutip Antara.
"Untuk yang terjangkit penyakit lain itu seperti iritasi mata 29 orang, iritasi kulit 26 orang, diare atau muntah 98 orang dan ganguan lain seperti pusing atau sakit perut itu ada 122 orang", kata Maisel.
Selain itu, ada juga korban yang terkena ISPA pneumonia yakni gejala sesak napas yang ditandai oleh jika menarik napas ada bunyi dan juga denyut napasnya lebih cepat. Total jumlah korban yang terkena ISPA pnuemonia ada 29 orang.
Advertisement