Pengalaman Pelatih Timnas Indonesia U-16 Ngobrol dengan Xavi Hernandez

Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti pernah bertemu dan berbincang dengan Xavi Hernandez di Qatar.

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 19 Sep 2019, 17:30 WIB
Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti, saat melawan Filipina pada laga babak Kualifikasi Piala AFC U-16 2020 di Stadion Madya, Jakarta, Senin (16/9/2019). Indonesia menang 4-0 atas Filipina. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta- Timnas Indonesia U-16 sukses melesakkan 15 gol ke gawang Kepulauan Mariana Utara. Usai pertandingan pelatih Bima Sakti Tukiman bercerita mengenai pengalamannya berbincarang dengan legenda Barcelona yang kini melatih klub Liga Qatar, Al Sadd.

Sedari awal, Timnas Indonesia U-16 sudah diprediksi akan berpesta gol pada matchday ketiga Kualifikasi Piala AFC U-16 2020 Grup G di Stadion Madya, Jakarta, Rabu (18/9/2019) tersebut.

Bagi Bima Sakti, kemenangan atas Mariana Utara tak sekadar berhasil mencetak banyak gol. Lebih dari itu, Marselino Ferdinan dan kawan-kawan dituntut untuk bermain konsisten.

"Saya selalu bilang ke pemain. Kemenangan memang merupakan suatu tujuan. Namun yang paling penting adalah proses yang baik. Bagaimana kami bisa mencetak gol dan bagaimana kami memenangkan pertandingan," kata Bima Sakti.

Bima Sakti lantas teringat perkataan Xavi. Xavi mengatakan tak pernah ditargetkan menjadi juara kala masih meninba ilmu di La Masia, akademi tersohor milik Barcelona.

Pertemuan dengan Xavi membuat Bima Sakti termotivasi dalam menangani Timnas Indonesia U-16.


Berjumpa di Qatar

Xavi saat mendampingi timnya, Al Sadd, dalam laga 16 besar Liga Champions Asia kontra sesama klub Qatar, Al Duhail, di Al-Janoub Stadium, Al Buckayro, Selasa (6/8/2019). (AFP)

Bima Sakti berjumpa dengan Xavi di Qatar ketika Timnas Indonesia U-16 mengikuti turnamen berlabel U-16 Four Nations Tournament 2019 di Doha pada 25-29 Agustus 2019 bersama Qatar, Yordania, dan Maladewa.

"Saya pernah bertemu Xavi. Dia bilang, dia tak diajari untuk menjadi juara di La Masia. Tapi, dia diajari untuk bisa memenangkan pertandingan dengan proses yang baik. Bukan berarti bermain jelek, lalu harus menang. Karena tujuan usia muda bukan begitu," kata Bima Sakti.

"Kalau timnas senior kan, yang penting bagaimana juara walaupun bermain jelek. Tapi, mereka ini yang paling penting bagaimana mencetak gol yang baik. Kemudian, bukan hanya itu saja, juga respek dengan lawan, wasit," tuturnya.

Sumber Bola.com (penulis Muhammad Adiyaksa / Editor Wiwig Prayugi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya