Liputan6.com, Jakarta - Festival Bahari Raja Ampat 2019 bakal digelar pada 18-22 Oktober 2019. Sejumlah persiapan sudah dilakukan demi menyambut wisatawan yang datang.
Wakil Bupati Raja Ampat Manuel Piter Urbinas mengatakan, situasi di daerahnya kondusif. Kericuhan yang sempat terjadi di beberapa wilayah di Papua dan Papua Barat, tak sampai ke daerah yang kerap disebut bak sepotong surga yang jatuh ke bumi itu.
"Kami di Raja Ampar sebenarnya tidak ada, kemarin tidak ada demo apa-apa. Hanya saja, untuk menuju ke sana, harus amankan dulu wilayah Sorong," katanya usai jumpa pers Calender of Event Papua Barat di Kementerian Pariwisata, Rabu malam, 17 September 2019.
Baca Juga
Advertisement
Memasuki tahun kedua, festival mengangkat tema Exotic Raja Ampat, From Ridge to Reef. Sesuai namanya, festival akan dipusatkan di Teluk Mayalibit dan Waigeo.
Di kedua lokasi itu, para tamu dan turis yang hadir bisa menikmati keindahan alam di darat dan laut sekaligus. Keunikan daerah itu terletak pada batu karang yang tak terputus dari puncak tebing hingga ke dasar laut.
"Di darat kami siapkan rute treking menuju puncak bukit hingga bisa melihat batu karang di dasar laut dari atas. Wisatawan juga bisa melihat burung cendrawasih," katanya.
Ada dua jenis cendrawasih yang terdapat di Waigeo, yakni cendrawasih merah besar dan cendrawasih wilson kecil. Satu burung lagi yang tak kalah unik adalah maleo Waigeo. Ketiga burung itu hanya ada di Raja Ampat.
"Sejauh ini kami sudah menyebar 300 undangan untuk menghadiri Festival Bahari Raja Ampat," ujar Manuel.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Paket Trip
Wisatawan yang berminat bisa memanfaatkan paket trip enam hari lima malam yang harganya sekitar Rp5,3 juta, belum termasuk tiket pesawat ke sana. Sejumlah agenda disiapkan untuk mengisi perjalanan.
Perjalanan dimulai dari Sorong menuju Waisai yang menjadi lokasi pembukaan festival. Selanjutnya, para tamu diajak untuk tur mengelilingi kota sebelum mengikuti upacara pembukaan.
Pada hari berikutnya, wisatawan diajak trip ke Teluk Mayalibit. Di sana, pengunjung diajak menuju Pulau Lapintol dan Desa Warsambin. Anda bisa menikmati jernihnya Kali Biru serta menyusuri hutan untuk mengamati hewan liar di habitatnya.
Di Pulau Lapintol, peserta juga bisa mengunjungi Batu Kelamin. Destinasi itu merupakan bentukan dari bebatuan geosite yang ada di pulau tersebut.
Ada pula agenda island hopping ke Kepulauan Pam dan Piaynemo. Di Piaynemo, para wisatawan bisa menikmati keindahan bebatuan kars yang menjulang dari permukaan laut.
Ada anjungan pandang dengan pandangan 360 derajat yang bisa dicapai dengan menaiki sekitar 300 anak tangga. Sementara, bagi Anda yang berniat menikmati keindahan bawah laut, bisa mencoba snorkling bersama baby manta.
"Harga paket itu Rp5 jutaan untuk 10 orang. Jadi, datang ke Raja Ampat memang lebih hemat kalau rame-rame," ujar Ina Rumbekwan, Kabid Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Raja Ampat.
Trip akan diakhiri dengan menghadiri acara penutupan Festival Pesona Bahari Raja Ampat 2019. Peserta trip selanjutnya akan kembali ke Sorong.
Advertisement