Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, siapa yang akan menggantikan dirinya sebagai Menpora sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Saya serahkan seluruhnya kepada Presiden untuk mengangkat pelaksana tetap (Plt) maupun pengganti saya," tegas Imam dalam konferensi pers di Kantor Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2019).
Advertisement
Dia mengatakan, jika pada masa kepemimpinannya di Kemenpora selama 4 tahun 11 bulan banyak hal yang belum memuaskan, dirinya memohon maaf. Namun begitu, lanjut dia, mereka yang bekerja di Kemenpora akan tetap menjalankan tugas-tugasnya seperti biasa.
"Insyaallah pejabat-pejabat di belakang saya ini akan terus bekerja siang dan malam untuk Menaikkan bendera Merah Putih setinggi-tingginya di antara bendera-bendera negara lain di ajang selanjutnya," ujar Imam.
Dia juga memastikan bahwa pejabat baru pengganti dirinya sudah bisa memasuki ruangan kerja Menpora yang sudah dia bersihkan.
"Saya packing dulu tadi di, saya harus packing baju-baju, buku-buku, dokumen-dokumen agar nanti pengganti saya berikutnya itu sudah siap masuk ke ruang kerja," jelas Imam.
Sementara itu, untuk rumah dinas Menpora dia meminta waktu untuk mengosongkan. "Saya mohon izin tadi ke Pak Sesmen untuk menempati rumah dinas selang beberapa waktu untuk menyiapkan packing," harap Imam.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bertemu Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara terkait penetapan tersangka Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Jokowi, dirinya sudah bertemu langsung dengan Imam Nahrawi. Dan dalam pertemuan itu, Imam menyampaikan surat pengunduran dirinya sebagai Menpora. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengaku dirinya menghormati proses hukum yang tengah dilakukan oleh lembaga antirasuah.
"Tadi pagi Pak Imam Nahrawi bertemu dengan saya. Saya menghormati apa yang sudah diputuskan oleh KPK bahwa Pak Imam Nahrawi sudah menjadi tersangka karena urusan dana hibah dengan KONI," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Advertisement