Baku Tembak di Papua, Wiranto: Tunggu Laporan Resmi

Wiranto memastikan segera menyampaikan pernyataan resminya setelah mendapatkan laporan secara menyeluruh.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Sep 2019, 08:25 WIB
Menkopolhukam Wiranto (tengah) didampingi kedua tokoh Papua dan Papua Barat bersiap memberi keterangan terkait situasi/kondisi, Jakarta, Jumat (30/8/2019). Keterangan terkait hasil pertemuan dengan kedua tokoh dari Papua dan Papua Barat. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto masih menunggu laporan resmi terkait baku tembak antara TNI-Polri dengan kelompok separatis bersenjata (KSB) di Kampung Olenki, Distrik Mabugi, Iluga, Kabupaten Puncak, Papua.

"Nanti tunggu laporan resmi, ya," katanya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis, 19 September 2019.

Wiranto memastikan segera menyampaikan pernyataan resminya setelah mendapatkan laporan secara menyeluruh.

Sebelumnya diberitakan, kontak senjata kembali terjadi antara aparat keamanan dan KSB di Kampung Olenki, Distrik Mabugi, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa, 17 September sekitar pukul 15.00 WIT.

Bupati Puncak Willem Wandik, Rabu (18/9), menyampaikan ada warga sipil yang menjadi korban dalam insiden baku tembak itu.

Dari laporan yang diterimanya, Wandik menyebutkan sebanyak tiga orang meninggal dan empat orang luka-luka.

Bupati mengatakan korban luka-luka sudah dievakuasi dan dirawat di RSUD Timika, sedangkan yang meninggal akan segera dimakamkan.

Masyarakat, kata dia, memang selalu menjadi tameng bagi anggota KSB karena biasanya kelompok tersebut bersembunyi dan bergabung di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, ia meminta aparat keamanan untuk melakukan pendekatan persuasif agar anggota KSB mau menyerahkan diri dan tidak lagi melakukan penyerangan terhadap warga sipil maupun aparat keamanan.

"Mari kita sama-sama menjaga agar tidak menjadi konflik yang nantinya menjadi konsumsi politik terhadap insiden yang terjadi di Puncak," ajak Wandik.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya