Liputan6.com, Jakarta - Berdiri sejak 1293, Surabaya memiliki banyak tempat bersejarah. Tak hanya tempat bersejarah, Surabaya juga memiliki museum-museum yang bisa dikunjungi.
Bila jalan-jalan ke museum, waktu kita tidak akan terbuang sia-sia. Banyak wawasan yang bisa didapatkan dari Museum. Terlebih lagi di Kota Pahlawan, beberapa museum berisi peninggalan-peninggalan tokoh penting Republik Indonesia.
Tak perlu khawatir soal biaya, karena Surabaya memiliki berbagai museum yang bisa dikunjungi secara gratis. Berikut ini adalah lima museum gratis di Surabaya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:
- House of Sampoerna
Ingin tahu lebih dalam tentang rokok? Cocok sekali berkunjung ke House of Sampoerna. Di museum ini, pengunjung dapat mengetahui sejarah rokok Indonesia. Tak hanya itu, museum ini juga akan memamerkan serba serbi produksi rokok.
Baca Juga
Advertisement
Di sini, pengunjung dapat lihat cengkeh yang digunakan untuk membuat rokok, pemantik rokok, hingga replica warung rokok. Tak sampai di situ, bila naik ke lantai 2 museum, pengunjung dapat melihat proses pembuatan rokok.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, masuk ke museum ini tidak dipungut biaya sepeser pun. Museum ini juga menyediakan fasilitas bus bagi pengunjung yang ingin berkeliling Surabaya. Untuk fasilitas bus ini pun pengunjung tidak dipungut biaya.
Museum ini terletak di Jalan Taman Sampoerna Nomor 6, Surabaya, buka setiap hari dari pukul 09:00 – 18:00 WIB.
- Museum Dr. Soetomo
Museum ini adalah museum yang khusus menampilkan riwayat hidup dan kisah dari salah satu tokoh sejarah Indonesia, Dr.Soetomo. Pengunjung dapat melihat langsung barang-barang semasa hidup Dr.Soetomo.
Museum Dr. Soetomo memiliki 328 koleksi peninggalan Dr. Soetomo. Salah satu contohnya seperti alat-alat medis yang digunakan Dr. Soetomo pada masa lalu. Selain itu terdapat pula beragam potret perjalanan hidup Dr. Soetomo.
Di sana, pengunjung jug adapat berziarah langsung ke makan Dr.Soetomo. Letak makan ini tak jauh dari museum.
Museum ini buka setiap hari. Untuk Senin-Jumat, museum mulai dibuka pukul 08:00-16:00 WIB. Sedangkan akhir pekan, museum buka pukul 07:00-15:00 WIB.
- Museum Surabaya (Siola)
Museum ini cocok untuk kalian yang ingin mengenal Surabaya lebih dalam. Dalam Museum Surabaya atau disebut juga dengan Gedung Siola, terdapat sekitar 1.000 benda bersejarah yang berkaitan dengan perjalanan Kota Pahlawan.
Beberapa koleksi yang dapat ditemukan di museum ini antara lain, arsip kependudukan sejak 1837, baju Dinas Pemadam Kebakaran sejak zaman belanda, hingga alat transportasi becak jadul.
Berlokasi di Jalan Tunjungan Nomor 1, Surabaya, tak disangka museum ini sudah berdiri sejak 1877. Buka dari hari Senin hingga Sabtu, mulai pukul 09:00 – 21:00 WIB.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Rumah HOS Tjokroaminoto
- Rumah HOS Tjokroaminoto
Tempat tinggal milik Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto atau HOS Tjokroaminoto, Surabaya, Jawa Timur sejak 2017 telah disulap menjadi museum. Rumah bekas pahlawan ini terletak di jalan Peneleh Gg VII.
Bila sudah masuk ke bagian ruang tamu, pengunjung akan dibawa larut pada zaman Indonesia kuno. Banyak barang serta alat rumah tangga bergaya kuno terpajang di sana. Lantai rumahnya pun masih berwarna kuning kecokelatan bercampur merah marun yang menjadi khas rumah lawas yang bersahaja.
Di bagian belakang, terdapat kamar yang unik karena menyatu dengan bagian atap. Dikisahkan, kamar itu adalah kamar presiden pertama RI, Bung Soekarno loh! Kamar itu juga mejadi tempat HOS Tjokroaminoto sering mengajar murid-muridnya.
Silakan berkunjung ke kediaman salah satu tokoh nasionalis ini! Rumahnya dibuka untuk umum, setiap hari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 08:00 sampai 16:00.
- Museum Kanker Indonesia
Museum ini adalah museum tentang kanker pertama di Indonesia yang didirikan pada 2013. Seperti namanya, di sini pengunjung dapat belajar tentang berbagai hal tentang penyakit kanker.
Di sana pengunjung akan mendapat penjelasan cukup rinci tentang kanker dari gejala hingga penanganannya. Pengunjung juga dapat melihat langsung puluhan organ dengan sel kanker yang diawetkan.
Museum ini dibangun dengan tujuan agar masyarakat menjadi lebih peduli dan mengenal tentang penyakit terganas ini. Pengunjung tidak akan dipungut biaya alias gratis, bila datang saat weekday (Senin-Jumat). Sedangkan untuk weekend dibutuhkan biaya 10.000.
(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)
Advertisement