Swafoto Selamatkan Nyawa Wanita Ini Usai Terserang Stroke

Swafoto yang diambil sebelum wanita ini terserang stroke ternyata membuat dokter mampu melakukan tindakan dengan cepat

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 21 Sep 2019, 13:00 WIB
Sebelum terserang, wanita ini tak sadar dirinya melakukan swafoto (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita di Irlandia tertolong dari stroke yang sempat mengancam nyawanya karena swafoto yang diambilnya beberapa waktu sebelum terserang penyakit itu.

Pada Jumat 23 Agustus lalu, Stephanie Farnan dari County Wexford tiba-tiba mengalami pendarahan di otak pada pagi hari. Dia ditemukan pingsan oleh sang ayah, Frank setelah terlambat mengantar putranya Oscar sebelum pergi bekerja.

14 menit sebelum pingsan, Stephanie ternyata tak sadar melakukan sebuah swafoto. Sang saudara laki-laki, Sean menemukan foto tersebut di ponsel.

Dokter yang tahu akan swafoto itu segera melakukan perhitungan waktu dari foto itu dan menetapkan wanita 28 tahun itu terkena stroke. Dengan cepat, mereka memberikan obat anti pembekuan darah.

"Saya tidak ingat mengambil gambar atau apapun pagi itu," kata Stephanie seperti dikutip dari LAD Bible pada Jumat (20/9/2019).


Tak Ingat Lakukan Swafoto

Swafoto yang diambil Stephanie (kiri) sebelum dirinya terserang stroke (Tangkapan Layar GoFundMe)

Kepada The Sun, Stephanie dia mengatakan bahwa dia dan keluarganya sangat bersyukur berkat gambar tersebut.

"Saya hanya ingat bangun dan terburu-buru, kemudian hal berikutnya yang saya ingat adalah terbangun di ICU di Beaumont," katanya.

Dokter mengatakan bahwa kemungkinan stroke Stephanie terjadi akibat adanya sebuah lubang di jantungnya. Selain itu, dia juga mengalami reaksi dari alat kontrasepsi berbentuk koyo yang dia gunakan.

Walaupun begitu, bukan berarti serangan tersebut tanpa gejala sebelumnya. Dia mengungkapkan beberapa hari sebelumnya dia mengalami gangguan pada matanya. Stephanie mengatakan bahwa ia mengira itu hanya kelelahan.

"Saya pikir bukan jenis yang harus kunjungan ke dokter."

Untuk saat ini, Stephanie harus menjalani operasi jantung. Prosedur itu membuat pergerakan dan penglihatannya terpengaruh. Namun, dia mencoba untuk tetap bugar dengan berolahraga. Salah satu motivasinya adalah sang putra yang membantunya melewati masa sulit.

"Jika saya tidak memilikinya, saya tidak tahu di mana saya berada," kata Stephanie.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya