2 Mobil Oksigen Bantu Penuhi Kebutuhan Udara Bersih

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyediakan dua unit Mobil Oksigen untuk warga yang terkena kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Sep 2019, 17:00 WIB
Mobil Oksigen berikan layanan udara bersih bagi warga Kalimantan Tengah yang terdampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (Dok Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI)
Liputan6.com, Palangkaraya -

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyediakan dua unit Mobil Oksigen untuk warga yang terkena kabut asap  kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul menerangkan, Mobil Oksigen baru dioperasikan sejak 18 September 2019. Pada hari pertama beroperasi tercatat 30 masyarakat telah menikmati udara bersih.

"Mobil Oksigen (dalam bentuk bus) ini berkeliling menuju permukiman warga. Dua daerah padat penduduk yang dikunjungi terdampak kabut asap, yaitu Pelabuhan Rambang dan Pasar Besar Palangkasari," jelas Suyuti sebagaimana keterangan yang diterima Health Liputan6.com, Jumat (20/9/2019).

Tabung-tabung oksigen tersebut dibawa menggunakan dua bus secara beriringan. Selanjutnya, bus berkeliling menuju perkampungan padat atau pemukiman warga yang memerlukan udara bersih dan terdampak kabut asap.

Satu bus dapat menampung sekitar 3–4 tabung oksigen yang dioperasikan tiga tenaga kesehatan, antara lain dua perawat dan satu penyuluh kesehatan. Mobil Oksigen beroperasi mulai pukul 09.00-17.00 WIB.

 
 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ide Mobil Oksigen

Mobil Oksigen berikan layanan udara bersih bagi warga Kalimantan Tengah yang terdampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (Dok Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI)

Ide Mobil Oksigen muncul tatkala ada petugas yang mengalami sesak napas dan ingin mendapatkan oksigen di dalam ambulans. Melihat hal itu, tim kesehatan merasa, kenapa oksigen ini tidak dibawa berkeliling menggunakan mobil yang cukup besar, dalam bentuk bus.

Upaya tersebut agar jumlah warga yang dilayani semakin banyak.

"Ke depan, jumlah mobil oksigen dan tampungan oksigen akan ditambah. Hal ini dirasa lebih efektif untuk dilaksanakan dan langsung dinikmati masyarakat yang tidak memiliki akses ke Rumah Oksigen," ucap Suyuti.  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya