Liputan6.com, Washington DC - Pada Desember 2017 dan Maret 2018, the New York Times merilis tiga video yang memperlihatkan pilot Angkatan Laut Amerika Serikat sedang membuntuti beberapa objek terbang tak dikenal atau UFO.
Benda asing tersebut bergerak dengan kecepatan hipersonik, terbang puluhan ribu kaki di atas Bumi tanpa sayap, mesin, atau tanda-tanda penggerak apa pun yang terlihat mata manusia.
Apakah mereka UFO? Drone berteknologi tinggi? Pilot AL tidak ada yang tahu dan, menurut pernyataan baru-baru ini dari pejabat intelijen Angkatan Laut, pemerintah AS juga bungkam.
Baca Juga
Advertisement
Dalam pernyataan yang disampaikan ke situs web berita intelijen The Black Vault, Joseph Gradisher yang merupakan juru bicara Wakil Kepala Operasi Angkatan Laut untuk Informasi Warfare, mengumumkan bahwa AL secara resmi menganggap objek-objek itu sebagai unidentified aerial phenomena (UAP).
Itu berarti, apa yang ditampilkan dalam rekaman tersebut adalah asli. Namun demikian, UAP tersebut masih belum berhasil diidentifikasi sebagai jenis pesawat tertentu.
Menurut The Black Vault, klip itu tersimpan rapi dan rapat di Pentagon sampai pada 2015, ketika ini bocor ke publik.
Kemungkinan karena ada seorang oknum (mantan) karyawan Kementerian Pertahanan AS yang mengajukan izin untuk membagikannya di beberapa lembaga pemerintah, sebagai bagian dari basis data tentang kendaraan udara tak berawak (UAV).
Pria itu mendapat akses untuk menyebarkan video berjudul "US Government Use Only", dokumen yang juga diperoleh oleh The Black Vault. Namun, para pejabat AL tidak pernah mendeklasifikasi rekaman tersebut untuk khalayak, kata Gradisher.
Saksikan videonya di bawah ini:
Komentar Militer AS
"Benda-benda yang terlihat dalam tiga klip rekaman militer yang tidak diklasifikasikan adalah fenomena udara yang tidak dikenal," ujar Gradisher, seperti dikutip dari CNN, Kamis (19/9/2019).
Dalam video yang dirilis antara Desember 2017 dan Maret 2018 oleh To The Stars Academy of Arts & Sciences itu terlihat benda-benda asing yang bergerak cepat berbentuk persegi panjang yang ditangkap sensor inframerah canggih.
Dalam salah satu cuplikan video, sensor terlihat mengunci target berupa benda terbang yang akhirnya berakselerasi keluar dari sisi kiri frame.
Dua video lain, dari 2015, berisi audio dari pilot pesawat tempur AS berusaha memahami apa yang mereka lihat. "Itu pesawat tak berawak, bro," kata seorang pilot kepada rekannya di klip rekaman pertama.
"Astaga! Mereka semua melawan angin."
"Lihat itu, Bung!"
Advertisement
Serangan Berbahaya
Gradisher mengatakan, transparansi Angkatan Laut tentang fenomena udara tak dikenal atau UAP ini sebagian besar dilakukan untuk mendorong peserta pelatihan untuk melaporkan "serangan" yang mereka temukan saat terbang, yang mengancam keselamatan pilot.
"Ini semua tentang frekuensi serangan dalam rentang waktu pelatihan kami dengan UAP," katanya.
"Serangan-serangan itu menghadirkan bahaya keselamatan bagi penerbangan kita dan keamanan operasi kita."
Menurut dia, video-video penampakan UFO yang direkam masyarakat selama ini hanya sebagian kecil dari apa yang sering dilihat Angkatan Laut saat melakukan pelatihan.
"Selama bertahun-tahun, penerbang kami tidak melaporkan serangan ini karena stigma yang melekat pada terminologi dan teori sebelumnya tentang apa yang mungkin atau mungkin tidak ada dalam video itu," katanya.
Satu-satunya cara untuk mengetahui apa itu UAP, katanya, adalah mendorong peserta pelatihan untuk melaporkannya ketika mereka melihatnya.