Sespimti Polri Harus Pandai Baca Situasi dan Ancaman Indonesia

Menurut dia, Indonesia sangat terbuka untuk diserang oleh negara-negara asing.

oleh Muhammad Ali diperbarui 20 Sep 2019, 15:33 WIB
Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Lemdiklat Polri Dikreg ke-28 Tahun 2019 menggelar bedah buku ‘Menerawang Indonesia’ karya Dorodjatun Kuntjoro Jakti di Gedung PTIK, Jakarta Selatan. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Lemdiklat Polri Dikreg ke-28 Tahun 2019 menggelar bedah buku ‘Menerawang Indonesia’ karya Dorodjatun Kuntjoro Jakti di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (19/9/2019). Kegiatan digelar agar peserta Sespimti Polri Dikreg ke-28 memahami strategis Indonesia.

“Saya sangat berterima kasih ke Sespimti Polri. Dulu buku ini atas pesanan dari sekelompok pemuda pemudi yang merasa bahwa mereka memerlukan semacam penerawangan ke depan,” kata Prof Dorojatun melalui keterangannya, Jumat (20/9/2019).

Menurut dia, Indonesia sangat terbuka untuk diserang oleh negara-negara asing. Karena Indonesia sudah banyak diketahui oleh negara dunia dan lalu lintas wilayahnya pada tahun mendatang juga akan semakin sibuk.

Ia mengatakan jumlah penduduk dunia saat ini menuju 7 miliar, namun angka tersebut akan terus bertambah jumlahya. Bahkan, diperkirakan pada 2045 bisa mencapai 9 miliar penduduk.

“Saya lihat terbuka sekali ya Indonesia untuk dilewati lalu lintasnya, baik darat maupun laut yang semakin lama tambah sibuk. Maka, lalu lintas yang lewat Indonesia itu menyebabkan betul-betul kita akan kewalahan ya mengatur,” ujarnya.

 


Berperan Aktif di ASEAN

Kapolri Jenderal Tito Karnavian memimpin delegasi Polri dalam Konferensi ASEANAPOL Tahun 2019 di Hanoi, Vietnam. (Merdeka.com)

Untuk itu, Dorodjatun mengatakan Indonesia harus bisa berperan aktif di konferensi tingkat ASEAN atau dunia. Lewat konferensi itu, kata dia, proses diplomatik akan menjadi kekuatan agar Indonesia bisa menghindari serangan.

“Kita harus mengutamakan diplomasi tak henti-hentinya dan pandai membaca situasi. Kalau terjadi gejala yang menuju pada konflik mempergunakan perairan atau wilayah udara kita, maka kita harus betul-betul tegas, kita tidak akan berpihak kepada siapa pun kecuali untuk tujuan damai,” tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya