Liputan6.com, Jakarta - Investasi merupakan solusi lain untuk menambah penghasilan selain menabung. Di era modern ini, pembelian saham sangat diminati sebagai upaya menambah penghasilan dengan cara mudah.
Lalu, bagaimana jika seseorang masih memiliki gaji di bawah upah minimum regional UMR , sedangkan harga saham terbilang tinggi?. Tentu, risiko investasi saham juga lebih besar. Nah, bagi kalian yang berminat investasi saham, perlu memperhitungkan hal tersebut.
Simak tips-tips dari Swara Tunaiku berikut ini.
Baca Juga
Advertisement
1. Tak berinvestasi Lebih dari 10 Persen Gaji
Pengelolaan keuangan sangat diperlukan guna memenuhi segala kebutuhan dengan baik. Keputusan untuk berinvestasi boleh dilakukan dan memang menjadi salah satu cara yang baik dalam menambah penghasilan.
Untukmu yang penghasilannya masih di bawah UMR Jakarta, memilih investasi saham yang umumnya mahal dan tinggi risiko tetap bisa dilakukan. Caranya adalah dengan membatasi dana investasi yang digunakan.
Jadi, alokasikan dana investasi yang besarnya tidak lebih dari 10 persen gaji. Cara ini sangat tepat dalam meminimalkan kerugian jika harga saham turun drastis.
2. Memilih Menabung, Bukan Trading
Trading saham memang terdengar keren dan menguntungkan. Investasi saham dengan metode trading ini memang sangat menguntungkan bagi orang yang cermat dan berpengalaman dalam jual beli saham.
Akan tetapi, tidak jarang pula mereka yang berpengalaman mengalami kerugian akibat hal tak terduga ataupun salah memprediksi. Karenanya, kamu pilih saja metode menabung saham.
Dengan menabung saham secara rutin sesuai kemampuan, kamu akan terhindar dari risiko investasi yang besar. Dana akan tetap aman dan terus bertambah porsinya. Kamu hanya perlu untuk memilih saham apa saja yang akan dibeli rutin setiap bulan.
3. Pakai Bujet Bulanan sebagai Acuan
Dalam berinvestasi, kamu perlu menyesuaikan dana yang akan digunakan dengan kemampuan finansial. Dalam kondisi gaji yang kurang dari UMR Jakarta, kamu harus lebih pandai dalam mengatur pemakaian uang. Gunakanlah bujet sebagai acuan pembelian saham. Jangan terpaku dengan jumlah lot saham.
Sebagai contoh, jika jumlah minimum saham yang bisa dibeli adalah 1 lot atau 100 lembar, kamu tidak perlu harus membeli semuanya. Belilah saham sesuai dengan bujet yang ada yaitu tidak lebih dari 10 persen gaji. Jika suatu saat harga saham turun, maka kamu bisa beli lebih banyak lagi. Jadi, bujet adalah penentu utama dalam keputusan investasimu.
4. Memilih Saham LQ45
Pernahkah mendengar istilah saham LQ45? Istilah ini sangat penting dan harus dipahami sebelum memulai investasi saham. Saham LQ45 adalah suatu indeks saham di BEI (Bursa Efek Indonesia) yang berisikan 45 saham dengan kapitalisasi pasar yang terbesar. Saham dalam indeks ini termasuk likuid dalam perdagangan. Karenanya, lebih aman jika memilih saham yang masuk dalam LQ45.
Keputusan tersebut sangat pas untukmu yang berpenghasilan di bawah UMR Jakarta yaitu Rp 3 jutaan. Meski demikian, pilih lagi di antara 45 saham tersebut yang terpercaya yaitu mempunyai jenis usaha yang mudah dipahami dan mempunyai laporan keuangan baik dalam setahun. Cari tahu reputasi dan track record perusahaan karena sangat berpengaruh pada nilai saham.
Advertisement
5. Membeli Saham Saat IHSG Melemah
IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dapat melemah karena beberapa hal. Hal ini sangat berpengaruh pada harga saham. Ketika IHSG melemah, terlihat warna merah yang mendominasi pasar saham.
Momen tersebut menjadi peluang emas untuk membeli saham lebih banyak karena warna merah tersebut menandakan harga saham turun. Jika harga saham murah, kamu bisa beli lebih dari 1 lot saham.
6. Mencari Tambahan Penghasilan
Mendapatkan tambahan penghasilan merupakan suatu solusi keuangan agar kebutuhan lebih terpenuhi dengan baik. Kesempatan dalam berinvestasi saham juga lebih banyak.
Oleh karena itu, perlu upaya menambah penghasilan untukmu yang berpenghasilan di bawah UMR Jakarta. Hal ini menentukan besaran nilai saham yang dibeli dan agar kondisi keuangan jauh lebih aman.
Segala bentuk investasi pasti mempunyai risiko, terlebih saham yang punya high risk high return. Kamu perlu menerapkan cara di atas sebagai solusi investasi saham karena penghasilan masih di bawah UMR Jakarta. Melalui cara tersebut, keputusan berinvestasi bisa terukur. Kamu bisa mengelola keuangan dengan baik dengan memperkecil risiko investasi.