Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) masih menyseleksi calon mitra, untuk menggarap Blok Rokan, pasca habisnya masa kontrak Chevron Pacific Indonesia pada 2021.
Direktur Hulu Pertamina Dhamawan H Samsu mengatakan, dalam proses pencarian mitra untuk mengelola blok minyak dan gas bum (migas), Pertamina mengacu pada tata kelola perusahaan yang baik.
Advertisement
"Ada proses yang kami lakukan, supaya benar sesuai ketentuan yang berlaku," kata Dharmawan, di Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Dharmawan menyebut, perusahaan yang bisa menjadi mitra pengelolaan Blok Rokan harus memenuhi beberapa kriteria. Seperti berkompeten dalam kegiatan pencarian migas, memiliki kemampuan keuangan yang baik dan menguasai teknologi.
"Itulah kriteria yang akan jadi patokan," tegasnya.
Pertamina telah ditunjuk sebagai pengelola Blok Rokan setelah kontrak Chevron Pacific Indonesia habis pada 2021.
Atas penetapan tersebut Pertamina harus membayar bonus tanda tangan USD 785 juta dan juga menyetor USD 50 juta atau 10 persen dari Komitmen Kerja Pasti USD 500 juta.
Global Bond
Perusahaan tersebut pun telah berhasil memperoleh dana segar dari penerbitan global bond sebesar USD 750 juta. Dana itu rencananya akan dipakai untuk membayar bonus tanda tangan (signature bonus) Blok Rokan.
Direktur Keuangan Pertamina Pahala Mansyuri mengatakan, Pertamina telah selesai melakukan penawaran global bond di Singapura. Hasilnya perseroan memperoleh dana sebesar USD 750 juta.
Pahala menjelaskan, sebagian dana yang diperoleh dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk membayar bonus tanda tangan Blok Rokan ke pemerintah, sedangkan sebagianya lagi digunakan untuk investasi proyek lain.
"Salah satu kemungkinannya gitu (Blok Rokan), tapi kita kan sebetulnya untuk tujuan terbitkan global bond itu tidak kita tentukan untuk satu tujuan tertentu saja," tandasnya.
Advertisement