Liputan6.com, Singapura - Seri ke-15 Formula 1 (F1) 2019 berlangsung di Singapura, akhir pekan ini, Minggu (22/9/2019). Bagi Singapura, ini bukan ajang balap biasa. Mereka menjadikannya sebagai pesta rakyat dan mengundang banyak wisatawan asing dari berbagai belahan dunia.
Namun, wisatawan yang akan melakukan perjalanan ke Singapura untuk nonton F1 disarankan untuk berhati-hati karena kabut asap yang memengaruhi kondisi udara. Asap memang sedikit menutup wilayah Singapura, tapi tidak menganggu balapan F1.
Advertisement
"Kami akan mengarahkan pengunjung melalui informasi tentang berbagai pilihan opsi dalam ruangan selama mereka tinggal di sini jika mereka terpengaruh oleh kondisi yang kabur," kata Direktur Eksekutif Olahraga untuk Singapore Tourism Board (STB) Jean Ng.
Kondisi cuaca di Singapura jelang F1 memang benar-benar dipantau karena abut asap kiriman dari Indonesia sangat menganggu pernapasan. Karena itu, pemerintah Singapura mengawasinya bersama FIA selama 24 jam penuh.
Negara yang berada di pulau kecil berpenduduk 5,6 juta ini menyediakan 260 ribu masker sekali pakai untuk para wisatawan yang menonton F1. Pasalnya, mereka ingin menyukseskan F1 yang menelan biaya hingga 100 juta dolar AS (Rp 1,4 triliun).
Jean Ng juga mengatakan para penonton yang hadir dapat meminta masker jenis N95 di berbagai stan yang berada di sekitar sirkuit. Selain itu pihak keamanan juga bakal memberi bantuan kepada penonton yang merasa tidak sehat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Siapkan Hiburan
Untuk menyedot banyak wisatawan asing menonton F1, Singapore Tourism Board juga menyiapkan berbagai acara musik yang diisi band hingga artis papan atas, seperti Red Hot Chili Peppers hingga Gwen Stefani.
Lewis Hamilton menjadi penguasa GP Singapura dalam dua musim terakhir. Dalam penyelenggaraan GP Singapura selama 11 tahun, Hamilton dan Sebastian Vettel sama-sama mengoleksi empat kemenangan dalam balapan yang berlangsung di sirkuit jalanan di sekitar Marina Bay.
Advertisement