Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia menjadi tuan rumah pameran teknologi industri Hannover Messe 2020. Hannover Messe adalah pameran internasional tahunan terbesar di sektor tehnologi industri yang fokus terkait otomotif, elektronik, robotik, informasi tehnologi dan menufaktur.
Dalam gelaran akbar ini, pemerintah tidak mengajak mobil Esemka untuk dipamerkan kepada masyarakat internasional. Sebab, produksi Esemka masih kecil.
"Esemka kan belum produksi, jadi ditingkatkan dulu," ujar Menteri Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Sejauh ini dari sektor transportasi, pemerintah hanya akan mengajak PT Gesits untuk memamerkan kendaraan listriknya.
"Ya, nanti ada beberapa teknologi berbasis listrik, seperti Gesit, itu akan kami bawa, kemudian teknologi baterainya, ini kerja sama dengan Panasonic," jelasnya.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa sektor yang akan dibawa nantinya dalam pameran tersebut antara lain otomotif, elektronik, tekstil, kimia, makanan dan minuman terutama yang sudah berbasis industri 4.0.
"Jadi nanti ada kendaraan berbasis listrik, light house, proyek percontohan yang sudah diakui di world economic forum, sudah ada dua, yaitu Schneider Electric dan Petrocy," papar Menteri Airlangga.
Airlangga melanjutkan, persiapan pemerintah terkait Hannover Messe sudah sangat matang. Kementerian-kementerian terkait sudah dibekali tanggungjawab dengan masing-masing tugas yang akan dilaksanakan.
"Persiapan Hannover Messe tadi dibahas antar kementerian, sehingga nanti akan berbagi tugas dalam pembentukan panitia nasional. Pengarahnya Menko Perekonomian dengan wakil Kementerian Perindustrian, dan perwakilan dari kementerian lain menjadi bagian dari kepanitian secara nasional," jelasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Peneliti Indef: Esemka Masih Sebatas Gimmick
Resminya mobil merek nasional, Esemka, mengundang berbagai reaksi di tengah masyarakat. Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattof mengatakan, pihaknya mengapresiasi peresmian pabrik Esemka. Meskipun demikian, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan.
"Kalau menurut saya pribadi Esemka sejauh ini masih sebatas, bisa dibilang hanya gimmick. Kita belum puas. Karena sebelumnya juga sudah bocor itu kan pabriknya mulai tahun lalu juga. Kalau kita lihat nggak jelas proses produksi di sana bagaimana," kata dia, saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (7/9).
BACA JUGA
Terkait TKDN misalnya, kata dia, tentu harus dibuktikan bahwa TKDN dalam setiap mobil Esemka memang besar. "Kalau dikatakan TKDN kandungan domestik itu besar, itu apa buktinya. Harusnya dirilis, ditunjukkan bahwa komponen-komponen ini memang diproduksi dalam negeri," ujar dia.
Dengan begitu tidak muncul kesan, bahwa Esemka hanya merakit mobil, sementara bahan bakunya didatangkan dari luar negeri. "Tapi dalam konteks upaya mendorong industrialisasi di sektor otomotif, itu kita apresiasi," ujar dia.
"Cuma Pemerintah dan pabriknya harus membuktikan bahwa memang arahnya industri otomotif harus lebih banyak komponen dalam negerinya. Tidak hanya sekedar diimpor mentah di Indonesia dirakit," tandasnya.
Advertisement