Liputan6.com, Jakarta - Keresahan akibat pengesahan tata tertib Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dalam Sidang Paripurna yang ricuh dua hari lalu, masih mewarnai kegiatan orientasi anggota terpilih 2019-2024 di Jakarta.
“Ya, semua resahlah. Saya tidak bisa bilang satu per satu. Semua resah,” kata Hasan Basri, anggota terpilih DPD RI asal Kalimantan Utara, Jumat petang (20/9/2019).
Advertisement
Hasan Basri tak dapat menyatakan dengan pasti apakah keresahan itu terjadi akibat pengesahan Tatib yang tanpa pembahasan atau karena substansi Tatib yang tidak dapat diterima anggota periode baru.
“Ya, semuanya lah. Pokoknya semua resah,” tegasnya.
Beberapa anggota lain menyatakan hal yang sama, terutama mereka yang baru pertama terpilih menjadi anggota DPD RI pada periode ini.
“Sekarang pada bertanya-tanya, itu kan Tatib untuk anggota baru, para senior ini ngapain ngotot-ngototan,” kata seorang staf anggota baru menirukan ucapan bossnya.
Keresahan bermula pada hari Rabu lalu (18/09), saat Sidang paripurna Dewan Perwakilan Daerah ke-2 masa sidang V tahun 2018-2019 berlangsung ricuh.
Sejumlah anggota DPD yang hadir menolak pengesahan perubahan Tata Tertib DPD RI untuk periode tahun 2019-2024.
Kericuhan terjadi kala sejumlah anggota melontarkan interupsi saat Ketua Badan Kehormatan DPD Mervin Sadipun Komber hendak menyampailan laporan.
Kericuhan diperparah ketika pimpinan sidang, Akhmad Muqowam, tidak mengindahkan interupsi yang disampaikan sejumlah anggota DPD, seperti senator asal Sulawesi Tengah, Numawati Dewi Bantilan, dan senator asal Riau, Intsiawati Ayus.
Dalam interupsinya, Nurmawati mempertanyakan pengesahan Tatib DPD dalam sidang kali ini. Padahal, Tatib itu belum pernah dibahas di Panitia Musyawarah.
"Ini cacat prosedur. Ini pengesahan atau pembacaan laporan? Itu dulu," ujar Nurmawati.
Tatib Tetap Disahkan
Di tengah kondisi itu, senator asal Sulawesi Utara, Benny Ramdani, juga terlihat sempat naik pitam. Ia hampir terlibat baku hantam dengan senator asal Sulawesi Barat, Asri Anas, saat keduanya berdebat.
Sejumlah anggota DPD menyatakan terjadi manipulasi pada saat Marvin membacakan laporan BK dan Tatib, seluruh pengeras suara milik para anggota DPD tidak menyala. Situasi itu kembali membuat suasana riuh.
Meski hujan protes bermunculan, Akhmad Muqowan terlihat tetap mengetuk palu sebagai tanda Tatib periode mendatang telah disahkan.
Semua kejadian tersebut mewarnai pekan orientasi anggota DPD RI yang berlangsung tiga hari yang ditutup Jumat malam ini.
Advertisement