Liputan6.com, Jakarta - Pembalap Indonesia Sean Gelael tertarik ambil mengikuti Formula E menyusul terpilihnya Jakarta sebagai salah satu tuan rumah kompetisi 2019/2020.
"Siapa sih orang Indonesia yang tidak ingin berkompetisi di Indonesia? Pasti semua mau dan kita di belakang layar, bekerja sekeras-kerasnya untuk dapat seat di Jakarta," ujar Sean Gelael di sela-sela peresmian Jakarta ePrix, dilansir Antara.
Advertisement
Sean Gelael saat ini mengikuti Formula 2 bersama Prema Racing. Dia mengakui kesempatan mengikuti Formula E cukup sulit. Pasalnya, tim peserta Formula E biasanya mengikat pembalap dalam jangka waktu 2-3 tahun.
Tuan rumah memang biasanya mendapat wild card dan bisa menurunkan pembalap. Namun, Sean Gelael tidak menginginkan hal tersebut. Dia berharap mendapat kontrak panjang.
"Maksudnya kita tidak ingin ikut satu balapan dan ke depannya tidak ada lagi. Sebagai pembalap itu tidak masuk logis yah. Investasi balapan ya investasi lima tahun, lebih panjang," kata dia.
Meski cukup sulit, sosok berusia 22 tahun itu berharap ada tim Formula E yang mau menampungnya. Sean pun mengaku telah bernegosiasi dengan sejumlah tim, meski tidak menyebut identitas mereka.
"Kita cari (tim) yang sinergi yang paling 'sreg' dan welcoming. Kita memang sudah ngobrol dengan beberapa tim tapi belum ada konfirm, Insyaallah bisa ada jalurnya," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Berlangsung 5 Tahun
Jakarta terpilih sebagai salah satu tuan rumah penyelenggaraan Formula E yang akan dilaksanakan pada 6 Juni 2020. Rencananya kawasan Monas akan menjadi arena balapan.
Namun, desain sirkuit belum ditentukan. "Detail track belum dituntaskan akan diumumkan kemudian, yang jelas digelar di kawasan Monas ini," ucap Gubernur DKI Anies Baswedan.
Anies Baswedan menyatakan Jakarta menggelar balap mobil listrik atau selama lima tahun. Dia berharap durasi tersebut dapat meningkatkan investasi di Indonesia.
Advertisement