Mengenal Methemoglobinemia, Kondisi Saat Darah Manusia Membiru

Seorang wanita muda dilarikan ke UGD setelah darahnya berubah menjadi biru.

oleh Afra Augesti diperbarui 22 Sep 2019, 07:00 WIB
Ilustrasi golongan darah (iStockphoto)

Liputan6.com, California - Seorang wanita di Rhode Island dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) ketika kulit dan darahnya berubah warna menjadi biru tua.

"Saya melemah dan membiru," kata perempuan 25 tahun itu kepada dokternya, menurut Otis Warren, seorang ahli medis di Miriam Hospital yang merawat wanita muda ini kepada NBC News.

Dikutip dari Live Science, Sabtu, 21 September 2019, pasien menyebut dirinya menerapkan "sejumlah besar" topical benzocaine, obat mati rasa, di giginya yang sakit pada malam sebelum ia dilarikan ke UGD.

Warren dan rekannya menulis dalam laporan tentang kasus itu yang diterbitkan pada 19 September di The New England Journal of Medicine.

Obat tersebut dapat memiliki efek samping yang tidak biasa dan berpotensi berbahaya, menurut Warren. Benzocaine dapat menyebabkan zat besi dalam darah melepaskan elektron, mengubah bentuk darah dan tidak lagi mengikat oksigen dengan benar.

Sementara itu, tubuh mengandalkan ikatan yang kuat antara zat besi dan oksigen untuk menggerakkan elemen penopang kehidupan melalui jaringan-jaringan di dalamnya.

Tanpa oksigen yang memadai, biasanya darah yang merah bisa membiru, menyusul kemudian kulit menjadi kaku.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Methemoglobinemia

Ilustrasi darah. (iStock)

Kondisi tersebut, yang disebut methemoglobinemia, pada dasarnya 'mencekik' jaringan tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan serius jika kadar oksigen darah turun di bawah 70%, menurut Medscape.

Dalam kasus ini, darah yang diambil dari arteri pasien nampak biru tua, padahal seharusnya berwarna merah terang, menurut laporan kasus.

Terlebih lagi, kadar oksigen darahnya turun menjadi 67%, padahal seharusnya sudah mendekati 100%. Para dokter dengan cepat memberikan obat yang disebut methylene blue, yang mengembalikan zat besi ke bentuk yang tepat di dalam darah.

Setelah dua dosis obat dan satu malam di rumah sakit, warna darah pasien dilaporkan kembali normal, kadar oksigen darahnya naik dan dia diizinkan pulang ke rumah setelah pulih total.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya