Wali Kota Risma Bakal Bicara Transportasi Berkelanjutan di Forum PBB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menjadi pembicara tentang transportasi berkelanjutan bersama sejumlah kepala negara di Markas Besar PBB di New York, AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2019, 20:00 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) menjadi pembicara tentang sustainable transportation atau transportasi berkelanjutan bersama sejumlah kepala negara di Markas Besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, pada 23-25 September 2019.

"Saya diundang menjadi pembicara oleh UN (United Nations atau PBB) langsung," ujar Risma, dilansir Antara, Sabtu (21/9/2019).

Pada hari pertama, 23 September 2019, Risma akan menjadi pembicara tentang transportasi berkelanjutan bersama dengan sejumlah kepala negara dalam kegiatan UN Climate Action Summit.

"Setelah Presiden Kenya, Presiden Turki terus saya bicara tentang sustainable transportation," tutur dia.

Sedangkan pada hari kedua, 24 September 2019, Tri Rismaharini akan bicara sebanyak dua kali yakni satu di United Cities and Local Governments (UCLG) World dan World Economic Forum. Kebetulan Risma merupakan Presiden UCLG Asia Pacific.

"Di UCLG World dan World Economic Forum, saya bicara SDGs (Sustainable Development Goals atau tujuan pembangunan berkelanjutan)," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Apa Saja Isu yang Dibahas?

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) hadiri pertunjukan kesenian bertajuk “Sawunggaling Anak Dunia”. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

SDGs merupakan agenda global yang melanjutkan upaya dan capaian agenda global sebelumnya yaitu MDGs yang sudah banyak merubah wajah dunia 15 tahun ke arah yang lebih baik. Ada 17 tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi.

"Hari ketiga, saya masih bicara SDGs. Sedangkan forum yang agak ketat pada 23 dan 25 September karena itu kepala negara semua yang hadir. Saya agak susah karena tidak bisa didampingi siapapun, hanya satu orang yang dampingi saya," tutur dia.

Saat ditanya isu apa yang dibawa? Risma mengatakan, pihak PBB telah membuatkan kisi-kisi tentang apa yang akan dibicarakan di Forum PBB.

"Terus saya ngisi apa yang sudah saya lakukan di Surabaya, bentuknya statemen jadi enggak panjang-panjang. Ada titipan dari pemerintah pusat dan daerah," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya