Meski Hujan Turun, Kabut Asap Masih Selimuti 3 Daerah di Sumut

Walaupun hujan mengguyur sebentar, bagi warga itu cukup memberi harapan pasokan air tanah dan menghilangkan kabut asap sementara.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2019, 19:28 WIB
Gambar udara menunjukkan kebakaran gambut di dekat pusat rehabilitasi orangutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, Selasa (17/9/2019). Dekatnya lokasi sekolah hutan dengan titik kebakaran diduga menjadi penyebab belasan orangutan mengalami ISPA. (Handout/Borneo Orangutan Survival Foundation/AFP)

Liputan6.com, Medan - Hujan dengan intensitas sedang turun membasahi wilayah Kabupaten Labuhanbatu, Sabtu (21/9/2019) pagi. Namun, kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan atau karhutla masih menebal hingga siang hari.

Berdasarkan pantauan dari Kota Rantauprapat, paparan kabut asap masih terus terjadi di sejumlah daerah, yakni Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan Labuhanbatu Utara dengan tingkat ketebalan bervariasi.

Kabut asap yang menyelimuti daerah itu belum mengganggu aktivitas warga, arus lalu lintas normal dan lancar. Jarak pandang yang masih terbatas serta bernapas terasa sesak dan mata masih terasa perih.

"Alhamdulillah udara terasa sejuk, walaupun kabut asap masih ada. Tidak seperti hari kemarin cuaca terasa penat dan gerah, bersyukur kita hujan turun tadi malam, bisa mengurangi paparan kabut asap" ujar Syabrina Dalimunthe, warga setempat.

Sementara hujan deras juga mengguyur wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dan membuat warga mengucap rasa syukur karena dapat mengatasi krisis air bersih sejak pertengahan Juli dan mengurangi polusi kabut asap karena Karhutla.

Walaupun hujan mengguyur sebentar di wilayah yang berbatasan dengan Provinsi Riau tersebut, bagi warga itu cukup memberi harapan pasokan air tanah dan menghilangkan kabut asap sementara.

"Alhamdullilah, hujan turun dalam dua hari ini dapat mengurangi paparan kabut asap dan mengatasi krisis air bersih," kata Rida Hasibuan, warga Kotapinang seperti dikutip Antara.

Sebelumnya, polusi kabut asap yang melanda daerah Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan mulai menganggu aktivitas warga.

Sejumlah warga terlihat banyak berdiam diri di rumah. Paparan polusi asap membuat jarak pandang semakin rendah dan mata terasa perih serta tenggorokan terasa gatal, sedangkan suhu udara di wilayah tersebut terasa gerah dan panas.

Banyak warga Rantauprapat yang mengenakan masker saat melakukan aktivitas luar ruang untuk mengurangi terhirup polusi asap yang diduga kuat berasal dari sejumlah daerah di Provinsi Riau.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bagikan Masker

Berbagai elemen dan komunitas masyarakat serta TNI/Polri secara sukarela membagikan ribuan masker untuk mengurangi dampak polusi asap yang sudah terjadi dalam dua pekan terakhir.

Jangkauan pembagian masker dari jalan-jalan hingga perkantoran pemerintah maupun swasta sejak pagi hingga sore. Mereka terkonsentrasi membagikan di sejumlah persimpangan jalan, ruas jalan inti kota, jalan kecamatan hingga di RSUD Rantauprapat.

Mereka juga mengimbau warga secara verbal mengurangi aktivitas luar ruang dalam meminimalisir paparan polusi kabut asap yang dapat mengganggu kesehatan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya