Liputan6.com, Jakarta - Expo Santripreneur 2019 yang digelar sejak hari Kamis 19 September 22019 resmi ditutup hari ini. Kegiatan yang digawangi BIUUS Kemenpora ini ditutup oleh Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar, Suhendro Winarso.
Dia mengatakan cukup banyak manfaat yang diperoleh pengusaha muda muslim (santripreneur) di Kabuapaten Blitar.
Advertisement
"Mereka (Santripreneur) bisa mendapatkan pengalaman baru, wawasan baru, teman baru. Kami meyakini ke depan para pemuda kita utamanya pengusaha muda ini akan menjadi sumber daya manusia yang unggul," jelas dia dalam keterangannya, Sabtu (21/9/2019).
Manfaat itu diperoleh para Santripreneur Kabupaten Blitar, lanjut dia, setelah bertemu mengikuti pameran hasil produksi usaha mikro yang juga diikuti oleh perwakilan Santripreneur dari 16 provinsi di Indonesia.
Pertemuan ajang promosi produk usaha mikro itu, juga diselingi dengan kegiatan pagelaran kesenian, talkshow, workshop, traditional dance, bussiness competition, parade shalawat, coaching clinic, bussiness forum, exhibition dan artis live in concert.
"Intinya kita bisa memfasilitasi kegiatan yang positif ini. Pengusaha muda kita juga akan semakin memperlebar jaringan bisnisnya setelah bertemu teman-temannya yang dari luar daerah di Indonesia," tandasnya.
Dihubungi pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda Kemenpora Imam Gunawan mengapresiasi yang tinggi kepada Pemkab Blitar yang telah memfasilitasi kegiatan Expo Santripreneur 2019.
Secara substansi, dia terus menginginkan upaya yang lebih besar untuk menciptakan wirausaha-wirausaha baru yang masih muda, dalam rangka memperkuat kemandirian ekonomi. Untuk itu, langkah pembentukan forum bisnis, kompetisi bisnis hingga workshop bisnis akan terus diintesifkan.
"Kami sangat mendukung kegiatan yang menambah pundi-pundi ekonomi para pengusaha muda kita agar mandiri dan menjadi manusia yang produktif," pungkasnya.