Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan Formula E musim ke-6 atau tahun depan, dipastikan salah satunya bakal berlangsung di Indonesia atau Jakarta. Balapan open wheeler menggunakan kendaraan ramah lingkungan ini, bakal berlangsung di kawasan Monumen Nasional (Monas) dengan konsep sirkuit jalan raya atau non-permanen.
Dijelaskan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan pelaksanaan Formua E di Monas ini, nantinya akan ada penutupan jalan.
Baca Juga
Advertisement
"Diperkirakan satu minggu (penutupan jalan). Lebih sebentar dibanding Mei kemarin, saat ada sidang di Mahkamah Konstitusi (MK) dan di Bawaslu, itu penutupannya lebih lama. Tapi ini, tidak terlalu lama," jelas Anies di Monas, beberapa waktu lalu.
Lanjut Anies, hingga saat ini, pihaknya memang belum bisa memastikan, jalan mana saja yang nantinya ditutup saat berlangsungnya Formua E pada 6 Juni 2020. Pasalnya, penentuan tersebut, harus menunggu desain trek atau sirkuit selesai dibuat.
"Final trek nanti ketika sudah selesai, akan diumumkan apakah akan ada penutupan jalan atau tidak. Berdasarkan perhitungan sampai saat ini, Insya Allah tidak terlalu mengganggu lalu lintas," tegasnya.
Sementara itu, pelaksanaan Formula E sendiri, memang memiliki tiga komitmen yang harus dilaksanakan, yaitu satu sedikit mungkin tidak mengganggu tanaman, kedua sedikit mungkin tidak mengubah lalu lintas, dan sedikit mungkin tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk membangun sirkuit.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pembangunan Sirkuit untuk Formula E Jakarta Bisa Capai Rp 350 Miliar
Ajang adu kebut mobil listrik, Formula E sudah dipastikan bakal digelar di Indonesia, atau tepatnya di Jakarta, 6 Juni 2020. Nantinya, balapan mobil ramah lingkungan ini akan dilangsungkan di kawasan Monumen Nasional (Monas), dengan konsep sirkuit jalan raya, layaknya Formula1 (F1) di Singapura.
Dijelaskan Dwi Wahyu Daryoto, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk pembangunan infrastruktur Formula E di Jakarta, untuk biaya yang dibutuhkan bisa mencapai Rp300-an miliar, tergantung kesepakatan dengan penyelenggara Formula E, ABB Formula E Champinship.
"Itu untuk pembangunan segi safety-nya, paddock-nya, pitstop-nya, dan semua prasarananya. Biaya juga dibantu sama mereka sebagian, misalnya biaya desain trek kan masuk di mereka juga, termasuk spesifikasinya segala macam. Ya, antara Rp300 sampai Rp350 miliar," jelas Dwi, selepas konfrensi pers Jakarta E-Prix, di Monas, Jakarta Pusat.
Sementara itu, untuk desain sirkuit sendiri akan dibuat oleh pihak Formula E, dan pembangunannya harus selesai dua bulan sebelum digunakan.
"Lama pembangunan tiga bulan. Yang jelas, trek untuk Formula E itu 2,8 sampai 3,2 Km satu lap," tegasnya.
Advertisement