Bangun 63 Km Jalur Sepeda, Anies Diminta Libatkan Komunitas Goweser

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menggagas gerakan Jakarta Ramah Bersepeda. Untuk itu akan dibangun 63 kilometer jalur sepeda dalam tiga fase.

oleh Yopi Makdori diperbarui 22 Sep 2019, 12:14 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama jajaran melakukan test jalur sepeda dari Jakarta International Veldrome menuju Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/9/2019). Anies mengajak masyarakat yang memiliki tujuan dekat beralih menggunakan sepeda. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan dibangun 63 kilometer jalur sepeda dalam tiga fase di ibu kota.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, pembangunan jalur sepeda fase pertama sepanjang 25 kilometer diutamakan di jalur yang terkena kebijakan ganjil genap.

"Di jalur yang ganjil genap kita siapkan jalur sepeda dan juga ada pembatasnya sehingga pesepeda terlindungi,"kata Anies di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2019).

Pengamat Tata Kota Nirwono Joga menyatakan, agar jalur sepeda itu lebih baik, Dishub DKI Jakarta harusnya memiliki rencana induk pengembangan kota ramah sepeda. Rencana pembangunan meliputi pembangunan jalur sepeda atau bike path seperti di trotoar Sudirman, trotoar Bintaro Jaya, Kanal Banjir Timur.

"Lajur sepeda seperti yang di Jalan Melawai. Dan rute sepeda seperti di perumahan Pondok Indah dengan melibatkan langsung komunitas pengguna sepeda seperti B2W," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

Pelibatan komunitas, menurut Nirwono cukup beralasan. Dia melihat jika hal itu tidak melibatkan komunitas para pengguna sepeda, maka bisa dipastikan infrastruktur yang sudah dan akan disediakan tidak akan banyak digunakan atau dilalui oleh para pesepeda harian.

Nirwono melanjutkan, infrastruktur sepeda lainnya yang perlu disiapkan adalah tempat parkir sepeda. Dimana termasuk di halaman parkir gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, stasiun dan terminal.

"Juga harus disiapkan ruang ganti di gedung-gedung, titik-titik bengkel sepeda, rambu dan marka yg jelas, titik-titik pos polisi untuk keamanan pesepeda terutama di malam hari, serta titik-titik pusat kesehatan," tuturnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya