Evakuasi Korban dan Serpihan Pesawat Twin Otter Dilakukan Besok Pagi

Mengingat lokasi kecelakaan pesawat PK-CDC berada pada elevasi 13.453 kaki atau sekitar 3.900 meter di atas permukaan laut maka mulai pukul 05.30 WIT semua gerakan akan kita laksanakan secepat mungkin.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2019, 22:21 WIB
Pegunungan Arfak, Manokwari, Papua. (dhony-syach.blogspot.com)

Liputan6.com, Papua - Posko utama operasi SAR di Bandara Mozes Kilangin Timika akan mengerahkan tiga unit helikopter untuk mengangkut para korban kecelakaan pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC dari lokasi di Distrik Hoeya ke Timika pada Senin (23/9/2019).

Komandan Pangkalan TNI AU Yohanes Kapiyau Timika, Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto mengatakan, tiga helikopter itu yakni helikopter milik PT Intan jenis SA 315 Bolt Lama yang akan diberangkatkan dari Ilaga, Kabupaten Puncak serta dua helikopter Polri yang akan diberangkatkan dari Bandara Timika.

Selain itu, operasi SAR tersebut akan didukung oleh pesawat CN 235 TNI AU untuk memantau kondisi cuaca di lokasi kecelakaan pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC serta pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDJ milik PT Carpediem yang akan mengangkut kru helikopter dan Tim SAR dari Timika menuju Ilaga.

"Mengingat lokasi kecelakaan pesawat PK-CDC berada pada elevasi 13.453 kaki atau sekitar 3.900 meter di atas permukaan laut maka mulai pukul 05.30 WIT semua gerakan akan kita laksanakan secepat mungkin. Diasumsikan semua gerakan ini akan memakan waktu tidak lebih dari dua jam mengingat pertumbuhan awan di daerah tersebut sangat cepat," jelas Letkol Sugeng di Timika, Minggu (22/9/2019), dilansir Antara.

Sesuai perencanaan, helikopter SA 315 Bolt Lama milik PT Intan akan berangkat dari Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak ke lokasi yang dituju dengan membawa empat personel Basarnas Timika untuk diturunkan di lokasi penemuan puing atau serpihan pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC di wilayah Distrik Hoeya.

Waktu tempuh perjalanan helikopter tersebut menuju lokasi diperkirakan sekitar 15 menit dengan dua kali penerbangan. Selanjutnya helikopter tersebut akan menunggu di Kampung Mamontoga, kampung terdekat dari lokasi kecelakaan pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC.

Adapun empat personel Basarnas Timika akan mengumpulkan barang-barang, serpihan maupun para korban untuk diangkut ke Kampung Mamontoga. Penerbangan helikopter dari lokasi kecelakaan pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC ke Kampung Mamontoga hanya sekitar lima menit.

Selanjutnya, setelah semua terkumpul di Mamontoga, maka personel SAR Brimob Mabes Polri dengan menggunakan dua unit helikopter Polri akan mengangkut barang-barang, serpihan dan para korban menuju ke Bandara Timika.


Bagaimana Kondisi Korban?

Twin Otter PK - CDC seri 400 yang memiliki base di Bandara Timika. Pesawat ini biasa disewa untuk rute pedalaman Papua. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Danlanud Timika belum bisa memastikan kondisi tiga kru pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC bersama seorang penumpang yang ikut dalam penerbangan dari Timika ke Ilaga pada Rabu (18/9) lalu itu.

"Kami belum tahu, yang jelas sesuai pengamatan visual yang dilakukan melalui udara yang kami lihat hanya serpihan besar bagian pesawat saja," ujarnya.

Lokasi ditemukannya serpihan badan pesawat tersebut diketahui berada pada koordinat 4 derajat 7 menit 27,11 Lintang Selatan dan 137 derajat 29 menit 18,39 Bujur Timur.

"Jarak dari lokasi tersebut ke Timika diperkirakan 44 notical mile pada radial 58 derajat dari Timika," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika, Monce Brury.

Pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem Air itu hilang kontak dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga pada Rabu (18/9) sekitar pukul 10.56 WIT.

Pesawat yang mengangkut beras dengan kapasitas 1.700 kilogram milik Perum Bulog itu dikemudikan Kapten Pilot Dasep Ishak dengan Copilot Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendar membawa serta seorang penumpang yaitu Bharada Hadi Utomo, anggota Brimob yang bertugas di Ilaga.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya