Liputan6.com, Jakarta - Tol Jakarta-Cikampek II (Japek Elevated) diharapkan bisa beroperasi pada November 2019, agar bisa digunakan saat masa libur Natal dan pergantian tahun. Sebelum resmi beroperasi, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, melakukan tinjauan ke pengerjaan tol Japek Elevated guna memastikan aspek keselamatan sudah sesuai SOP, Minggu (23/9/2019).
"Saya bersama teman-teman datang ke sini bersama Dirjen Darat dan Kepala BPTJ melakukan observasi aspek keselamatan dan layanan yang ada di tol elevated ini," ujar Menhub Budi, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Senin (23/9/2019).
Baca Juga
Advertisement
Lanjutnya, diharapkan dengan adanya Tol Jakarta-Cikampek II dapat memangkas waktu tempuh perjalanan seperti dari Jakarta ke Bandung.
"Paling tidak 30 menit sampai 1 jam akan bertambah lebih cepat dengan beroperasinya tol elevated ini. Ini menjadi konsen kita bagaimana konektivitas Jakarta, Bandung, Kertajati dan Karawang bisa lebih baik," tegasnya.
Sementara itu, Budi juga meminta kepada stakeholder terkait untuk tetap memperhatikan keselamatan, pasalnya jalan tol ini berada di ketinggan enam meter.
Ia juga meminta ada beberapa uji coba penanganan jika terjadi hal-hal darurat, maka dari itu diperlukan diskusi dengan beberapa pihak terkait agar keputusan yang diambil merupakan kesepakatan bersama.
"Saya berpesan kepada teman-teman saat mengoperasikan perlu diperhatikan safety-nya. Mengingat ini di ketinggian 6 meter jadi hal-hal detail bisa dielaborasikan dan skenario," tambahnya.
Proses pembangunan
Hingga kini, Kementerian Perhubungan masih mempertimbangkan apakah kendaraan lain selain golongan satu dapat melewati Tol elevated ini.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari PT Jasa Marga, pogress pembangunan Tol Japek Elevated ini sudah mencapai 96,5 persen.
Tol tersebut berada di ruas jalan tol dari Cikunir (KM 9+500) hingga Karawang Barat (KM 47+500) dengan total panjang jalan 36,4 Km. Jasa Marga menyiapkan empat emergency plan di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek II.
Advertisement