Liputan6.com, Jakarta - Kondisi di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak seperti biasanya. Pasca-aksi anarkis yang terjadi beberapa waktu yang lalu, kepolisian kini mempertebal pengamanan di depan Gedung KPK.
Terlihat security barrier atau kawat berduri sudah terpasang persis di depan markas lembaga antirasuah. Kawat berduri terpasang di sepanjang halaman Gedung KPK.
Advertisement
Kendaraan taktis milik kepolisian juga terlihat bersiaga di sisi kanan Gedung KPK. Setidaknya terlihat sekitar lima kendaraan taktis terparkir di sekitar Kantor KPK.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama mengatakan, penebalan pengamanan tersebut dilakukan guna mengantisipasi adanya aksi besar-besaran di KPK.
"Iya betul ada penebalan pengamanan, untuk antisipasi saja," kata Bastoni saat dikonfirmasi, Senin (23/9/2019).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) akan kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung KPK, Jakarta Selatan, pada hari ini.
PMII rencananya akan menurunkan sekira 2.000 massa untuk melaksanakan aksi demonstrasi di depan Gedung KPK. Aksi tersebut akan digelar sekitar pukul 13.00 WIB.
"Iyah benar hari ini kami akan kembali melakukan unjuk rasa di depan KPK," kata Koordinator Nasional PMII, Syarif Hidayatullah saat dikonfirmasi terpisah.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Massa Aksi Depan Gedung KPK Melempari Telur
Sebelumnya, pengunjuk rasa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melemparkan telur saat berunjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Telur-telur dilemparkan ke arah lobi Gedung KPK. Tampak telur-telur itu mengenai kaca-kaca di depan lobi gedung itu.
Pecahan telur juga banyak yang berserakan di depan lobi gedung tersebut. Para awak media yang sedang meliput unjuk rasa tersebut juga sempat menghindar dari lemparan telur-telur.
Adapun pelemparan telur tersebut menurut pengunjuk rasa sebagai simbol kebusukan yang ada di dalam KPK.
Setelah peristiwa lempar telur itu, aparat kepolisian pun mulai melakukan barikade di depan lobi Gedung KPK lengkap dengan tameng dan baju antihuru-hara. Sempat saling dorong dengan aparat, massa kemudian dipukul mundur. Massa menjauh dari gedung KPK.
Dalam aspirasinya, PMII menyatakan tiga sikap, yakni meminta KPK untuk tidak menjadi alat politik, percepat pelantikan pimpinan KPK terpilih, dan mendukung pengesahan UU KPK oleh DPR RI.
Advertisement