Dirut Bulog Budi Waseso: Kami Diserang Mafia

Tersebarnya video mengenai beras Bulog akan menjadi pintu masuk pihak kepolisian melakukan penelusuran pihak yang terlibat praktik mafia bantuan nontunai.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Sep 2019, 14:45 WIB
Dirut Perum Bulog Budi Waseso memberi penjelasan kepada Komisi IV DPR saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (20/6/2019). Rapat membahas RKA Kementerian dan Lembaga Tahun 2020, evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan I dan kinerja Bulog selama tahun 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan, perusahaannya diserang pihak mafia penyaluran ‎Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)‎ dengan menyebar kabar bahwa kualitas beras Bulog buruk.

Budi mengatakan, ‎belakangan ini tersebar video mengenai buruknya kualitas beras Bulog. Hal tersebut merupakan rekayasa bentuk perlawanan dari pihak yang melakukan praktik mafia dari penyaluran paket BPNT yang terdiri dari beras dan telur.

"Kemarin sudah viral beras Bulog bau tidak baik, ternyata yang dimasukkan rekaman video diviralkan di Youtube dan beberapa. Itu salah satu bukti reaksi mereka, itu sudah jelas indikasi rekayasa," kata Budi, di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Senin (23/9/2019).

Menurut pria yang akarab dipanggul Buwas ini, ada pihak yang ingin menjatuhkan Bulog dalam membongkar praktik mafia penyaluran BPNT dengan menyalurkan beras kualitas rendah yang dibungkus karung beras yang dilabeli beras Bulog‎.

‎"Jadi kemarin beras Bulog bau, itu mau bangun opini Bulog jelek. kita sudah buktikan kok beras kita mekanismenya jelas," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Siap Buktikan

Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Budi pun berani membuktikan praktik ‎praktik mafia tersebut, tersebarnya video mengenai beras Bulog akan menjadi pintu masuk pihak kepolisian melakukan penelusuran pihak yang terlibat praktik mafia dalam penyaluran BPNT.

"kita buktikan secara lengkap, kita lihat prosesnya akan ditelusuri Bareskrim,tidak hanya satgas pangan nanti termasuk tim cyber,"‎ tandsanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya