Liputan6.com, Jakarta Pihak kepolisian masih berupaya meredakan kerusuhan di Wamena, Papua. Atas peristiwa itu, enam anggota Brimob Polri mengalami luka berat.
"Enam anggota Brimob kritis," tutur Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal melalui pesan singkat, Senin (23/9/2019).
Advertisement
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, dugaan sementara kerusuhan terjadi lantaran dipicu oleh berita bohong atau hoaks terkait isu rasisme.
"Hoaksnya masih tentang rasis. Penyebar hoaksnya sedang didalami oleh Ditsiber Bareskrim," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Menurut Dedi, massa melakukan pengerusakan bahkan pembakaran terhadap fasilitas publik. Sejauh ini, TNI Polri masih melakukan dialog dengan dibantu oleh tokoh masyarakat setempat.
"Ada beberapa ruko terbakar. Untuk kantor pemerintahan ada juga yang diserang namun belum terklarifikasi milik siapa," jelas dia.
Dedi mengimbau seluruh masyarakat Papua dapat menahan diri agar tidak mudah terpancing oleh isu negatif yang berkembang.
"Sampai hari ini situasi sudah dikendalikan dan kita imbau dengan pendekatan soft approuch, tokoh agama, tokoh adat yang di sana dan Pemda di sana untuk tidak terprovokasi dengan sebaran berita hoaks," Dedi menandaskan.