Hujan Bawa Secercah Harapan untuk Hilangkan Kabut Asap di Pekanbaru

Sejumlah daerah di Riau mulai turun hujan berdasarkan pantauan BMKG Pekanbaru, hujan diharap menghilangkan kabut asap hasil Karhutla Riau.

oleh M Syukur diperbarui 23 Sep 2019, 17:07 WIB
Jalanan di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau yang baru saja diguyur hujan intensitas hujan. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun di Pekanbaru mengeluarkan peringatan dini terjadinya di empat wilayah Riau. Hujan dengan intensitas sedang hingga deras ini diharap menghilangkan kabut asap dan memadamkan kebakaran hutan dan lahan.

Menurut staf BMKG Pekanbaru, Bibin, daerah berpotensi hujan itu sebagian Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Pelalawan dan Siak. Hujan disebut berlangsung hingga pukul 16.00 WIB dan diperkirakan berlangsung hingga malam.

"Pada malam harinya, potensi hujan ada di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Kampar, Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu," kata Bibin, Senin siang, 23 September 2019.

Bibin menjelaskan, potensi hujan di wilayah Riau lainnya seperti Kota Pekanbaru, Pelalawan dan Indragiri Hulu juga ada pada dini hari Selasa, 24 September 2019. Intensitas hujannya ringan hingga sedang.

Sementara pada Senin pagi, hujan turun di Tembilahan, Indragiri Hilir. Hujan turun dengan intensitas ringan sehingga membuat kabut asap di sana mulai menipis.

"Alhamdulillah kabut asap di sini (Tembilahan) mulai menipis karena hujan," sebut seorang warga.

Di sisi lain, adanya potensi hujan, terutama lokasi kebakaran lahan seperti Pelalawan, serta lokasi terpapar kabut asap seperti Pekanbaru diharap bisa mengatasi bencana dalam dua bulan terakhir ini. Warga berharap api padam dan kabut asap hilang.

"Sudah hampir tiga Minggu hujan tidak turun di Pekanbaru, mudah-mudahan bisa membuat langit cerah lagi," ucap warga Pekanbaru bernama Madi.

Madi menjelaskan, kondisi Pekanbaru sudah kelabu karena kabut asap. Bahkan, beberapa titik langit sudah menguning dan selalu terlihat mendung karena diselimuti kabut asap, bukan awan.

"Semoga kondisi ini cepat berlalu dan langit di Pekanbaru biru lagi," terang Madi.


Hujan Buatan?

Suasana Pekanbaru yang masih diselimuti kabut asap dan diharap hilang dengan turunnya hujan. (Liputan6.com/M Syukur)

Hingga kini, belum diketahui apakah hujan ini merupakan murni karena cuaca atau bantuan teknologi modifikasi cuaca yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Sebagai informasi, BNPB sejak Riau diselimuti kabut asap dan Karhutla terjadi kian rajin menyemai garam. Benda disebut NaCI itu disemai tiga kali tiap harinya ke awan agar berpotensi hujan.

Menurut Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, penyemaian garam masih berlangsung hingga Senin dan dilakukan selama beberapa hari ke depan.

"Minggu kemarin, penyemaian garam di langit Pelalawan, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi dan Kampar. Ada 800 kilogram garam disemai," katanya.

Sortie kedua dilakukan di langit Pelalawan dan Kampar menggunakan pesawat Cassa 212a. Pesawat berangkat membawa 800 kilogram garam dari Skadron Udara 4 TNI AU di Lanud Roesmin Nurjadin.

"Sortie ketiga ada dilakukan di Siak, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Kota Dumai dan Rokan Hilir menggunakan pesawat C-130. Bahan semainya 2.400 kilogram," sebut Agus.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya