DPRD Papua-Papua Barat Akan Rapat Koordinasi dengan Kemendagri

Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota Se-Provinsi Papua dan Papua Barat direncanakan menemui sejumlah pejabat di tingkat pusat.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Sep 2019, 09:46 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan dengan para tokoh Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Jokowi mengundang 61 tokoh asal Papua dan Papua Barat untuk membicarakan masalah percepatan kesejahteraan di Tanah Papua. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota Se-Provinsi Papua dan Papua Barat direncanakan menemui sejumlah pejabat di tingkat pusat. Kegiatan diawali bertemu Kepala Staf Presiden Moeldoko. Kemudian dilanjutkan melaksanakan acara di Kemendagri.

Ketua Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) Lukman Said, membenarkan hal tersebut. Menurutnya di Kemendagri akan dilaksanakan rapat koordinasi.

"Rapat Koordinasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pimpinan DPRD Kab/Kota Se-Provinsi Papua dan Papua Barat," ucap Lukman saat dikonfirmasi, Selasa (24/9/2019).

Dia tak menjelaskan secara rinci, apakah pertemuan ini juga akan membahas keadaan Papua-Papua Barat yang masih bergejolak.

Sementara, usai mengikuti acara di Kemendagri, rencananya pimpinan DPRD Papua-Papua Barat akan melakukan audiensi dan diberikan pengarahan oleh Menko Polhukam Wiranto di kantornya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Sudah Kondusif

Ilustrasi Wamena, Papua. (Google Maps)

Kerusuhan terjadi di Waena, Jayapura dan Wamena, Papua, Senin 23 September 2019. Kerusuhan yang berlangsung sejak pagi itu mereda pada sore harinya.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan, petugas TNI-Polri masih berjaga-jaga untuk mencegah hal-hal tak diinginkan kembali terjadi.

"Di Wamena, situasi sudah kondusif sejak pukul 15.00 WIT. Begitu juga di Waena, Jayapura, kondisinya sudah kondusif dari sore ke malam," ujar Kamal ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Menurut dia, Wakapolda Papua Brigjen Pol Yakobus Marjuki berada di Wamena untuk menjaga kondusivitas di wilayah tersebut.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, dugaan sementara, kerusuhan terjadi lantaran dipicu oleh berita bohong atau hoaks terkait isu rasisme.

"Hoaksnya masih tentang rasis tetap. Penyebar hoaksnya sedang didalami oleh Ditsiber Bareskrim," tutur Dedi soal kerusuhan Papua di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 23 September 2019.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya