Liputan6.com, Jakarta - Group CEO & Co-founder Grab, Anthony Tan melaporkan bahwa kontribusi ekonomi Grab terhadap perekonomian Asia Tenggara mencapai USD 5,8 miliar atau setara dengan Rp 81,5 triliun (kurs Rp 14.060). Perhitungan ini telah diverifikasi oleh KPMG sesuai dengan prosedur yang telah disepakati.
"Diperkirakan Grab menyumbang USD 5,8 miliar untuk ekonomi Asia Tenggara dalam 12 bulan hingga Maret tahun ini yang didorong oleh pengusaha mikro kami," kata dia di Jakarta, Selasa (24/9).
Anthony mengatakan kontribusi ekonomi yang diberikan Grab adalah tentang memungkinkan dan memberdayakan pengusaha mikro dan bisnis untuk menciptakan mata pencaharian yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Di mana lebih dari sembilan juta wirausahawan mikro, atau sekitar 1 dari 70 masyarakat Asia Tenggara telah mendapatkan penghasilan melalui platform Grab, dengan menjadi mitra pengemudi, mitra pengantaran, merchant ataupun agen.
"Lebih dari sekitar 20 persen mitra pengemudi Grab tidak bekerja sebelum bergabung dengan Grab. Sementara di Indonesia, lebih dari 30 persen agen tidak memiliki penghasilan sebelum bergabung dengan jaringan Kudo kami," jelas dia.
Dia menambahkan, selain membuka peluang menciptakan akses ekonomi Grab juga telah membantu menciptakan akses yang lebih baik kepada layanan finansial dan pembayaran digital. Sejak Grab didirikan pada 2012, Grab telah membantu lebih dari 1,7 wirausahawan mikro untuk membuk akun bank pertama mereka.
"Kami mendukung mereka dan mereka yang ingin menjadi bagian dari ekonomi digital dengan membangun infrastruktur yang mendukung di sekitar mereka. dalam kemitraan dengan pemerintah dan perusahaan lain sehingga mereka dapat berkembang" pungkasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kontribusi Rp 48,9 Triliun ke Ekonomi Indonesia di 2018
Sebelumnya, riset yang dilakukan oleh CSIS dan Tenggara Strategics mengestimasi bahwa Grab memberikan kontribusi Rp 48,9 triliun ke perekonomian Indonesia pada 2018. Kontribusi ini diberikan melalui empat lini usaha yaitu yakni GrabBike, GrabCar, GrabFood dan Kudo.
Survei yang dilakukan di lima kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar ini dilakukan kepada 3.418 responden yang dilakukan dari November hingga Desember 2018 terhadap pendapatan mereka yang diperoleh melalui platform Grab.
GrabFood adalah penyumbang terbesar, diikuti oleh GrabBike dan GrabCar. Sementara itu, Kudo telah memberikan dampak signifikan di kota-kota tingkat kedua dan ketiga di Indonesia.
Advertisement