Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa pembangunan infrastruktur digital seperti internet di Indonesia sejauh ini belum cukup merata. Sebab, banyak beberapa daerah yang kini masih kesulitan untuk mendapatkan akses internet.
"Beberpa kota di Indonesia belum memiliki kondisi yang penting ini karena infrastruktur belum stabil, beberapa kota juga masih butuh akses internet," kata Sri Mulyani di acara GrabFor Good di Jakarta, Selasa (24/9).
Sri Mulyani mengatakan selama ini pemerintah tengah fokus dalam menggenjot target rasio elektrifikasi mencapai 100 persen pada akhir tahun 2019. Di mana per Juni 2019, rasio elektrifikasi sudah mencapai 98,81 persen. Namun, upaya itu menurutnya percuma saja, apabila tidak dibarengi dengan pembangunan akses internet.
Baca Juga
Advertisement
"Kalau dalam listrik pemerintah targetkan 100 persen rasio elektrifikasi di Indonesia. Jadi masyarakat punya akses listrik di mana pun di Indoneisa. Tapi kalau punya listrik tapi kalau tidak punya internet jadi kamu juga facing a handicap?," kata dia.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam upaya pemerataan pembangunan teknologi digital seperti akses internet yakni dengan pembangunan Palapa Ring untuk di Indonesia bagian barat dan timur. Dengan begitu, seluruh masyarakat dapat mendapatkan akses internet.
"Oleh karena itu agar masyarakat Indonesia bsia mendapatkan manfaat maksimal dari pembangunan teknologi digital ini kita harus meyakinkan seluruh bagian dari Indonesia bisa terhubung dengan internet," tandas Sri Mulyani.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengklaim bahwa seluruh pembangunan Palapa Ring telah rampung. Bahkan, kata dia, seluruh tiga segmen Palapa Ring yakni Paket Barat, Tengah, dan Timur sudah dilakukan ujicoba.
"Sudah. Sudah selesai. Kemarin uji coba pada tanggal 31 Agustus untuk video conference," jelasnya.
Dilanjutkannya, antara Palapa Ring paket Barat, Tengah, dan Timur, sudah dilakukan integrasi atau saling keterhubungan
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sri Mulyani: Akuntan Tak Bisa Digantikan Robot
Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi perkembangan teknologi digital. Dengan demikian SDM Indonesia selalu mampu bersaing.
Dia menjelaskan, teknologi digital tidak hanya membawa dampak positif. Teknologi digital juga dapat mengganti tenaga kerja manusia dengan robot.
Sebagai contoh, dia menyebut bidang akuntansi merupakan salah satu bidang yang berpotensi digantikan oleh robot.
"Misalnya anda yang akuntansi, pekerjaan akuntansi sangat mungkin bisa digantikan Artificial Intelegence dan robot," kata dia, dalam acara Wisuda PKN STAN, di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (19/9).
Di hadapan tantangan tersebut, dia berpesan kepada generasi muda agar terus mengasah kemampuan dan kreativitasnya. "Artinya anda semua harus merasa anda lebih baik dari robot apapun untuk ciptakan ganti pekerjaan anda," tegasnya.
Jika tidak demikian, maka SDM Indonesia terutama para pengelola keuangan akan kalah bersaing dan tergerus dalam perkembangan teknologi digital.
"Manusia lebih baik dari robot, tapi bukan kepastian yang mutlak. Kalau kita tidak asah kemampuan dan kreativitas, maka anda akan mudah digantikan mesin," tandas Sri Mulyani.
Advertisement
Sri Mulyani Bangga Banyak Mahasiswa Berprestasi STAN dari Indonesia Timur
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghadiri acara Wisuda Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN. Acara wisuda diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten.
Dalam sambutannya, Sri Mulyani menyampaikan kebanggaannya atas prestasi yang diraih oleh seluruh wisudawan-wisudawati. Secara khusus, dia menyampaikan apresiasi terhadap wisudawan-wisudawati yang masuk STAN lewat lajur afirmasi.
Apresiasi dia sampaikan lantaran mahasiswa jalur afirmasi tersebut dapat menyelesaikan pendidikan dengan nilai yang memuaskan. "Yang masuk lewat jalur afirmasi 31 orang," kata dia, di ICE BSD, Kamis (19/9/2019).
Ke-31 mahasiswa tersebut, kata dia, berasal dari beberapa wilayah di Indonesia timur, yakni Papua dan Papua Barat. Selain itu ada yang berasal dari Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur.
"Hasil belajar baik, dengan rata-rata hasil prestasi kumulatif 3,37," ujar dia.