Liputan6.com, Bandung Massa terus berdatangan menuju Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (24/9/2019). Di dekat kantor dewan, Jalan Diponegoro, sejumlah relawan mendirikan posko.
Posko tepatnya berlokasi di dalam Lapangan Gasibu. Puluhan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Dharma Husada Bandung berjaga-jaga di lokasi. Terlihat juga ada ambulans terparkir di samping lapangan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut salah seorang mahasiswa Stikes Dharma Husada, Evelyn Puspita Chandra, pihaknya menurunkan 145 mahasiswa yang bertugas sebagai sukarelawan kesehatan.
"Hari ini kita siapkan posko kesehatan, ambulans, obat-obatan dan peralatan medik," kata Evelyn.
Selain bersiaga di posko, beberapa mahasiswa Stikes lainnya tersebar di dekat peserta aksi. Mereka mengenakan jas almamater biru dan ban putih di lengan kanan.
"Kita memang tidak ikut demonstrasi. Tapi sebagai mahasiswa kesehatan, kita bisa bantu lewat tim yang turun hari ini. Buat jaga-jaga kalau ada kericuhan dan korban," ucapnya.
Evelyn mengaku keputusan untuk jadi sukarelawan sudah direstui pihak kampus. Tim yang bersiaga dibagi menjadi dua, penanganan dan evakuasi.
"Walau kita tidak demonstrasi, sebagai mahasiswa kita mendukung aspirasi kawan-kawan. Kita tetap menyimak orasi sambil berjaga di lokasi demonstrasi juga," katanya.
Sebelumnya, gelombang protes menolak Rancangan Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RUU KUHP) dan sejumlah RUU lainnya kembali bergulir di depan Gedung DPRD Jabar. Kali ini, massa aksi tidak hanya dari mahasiswa, tapi juga dari kalangan pelajar, petani hingga buruh.
Pantauan di lokasi, massa aksi yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Rakyat Menggugat (Alarm) memulai unjuk rasa mereka di depan Gedung Sate pukul 10.00 WIB. Awalnya, mereka berjumlah sekitar 200 orang.
Tampak dalam rombongan ini para pelajar, mahasiswa dan buruh dari Kasbi. Setelah berorasi sekitar setengah jam, peserta aksi bergerak menuju DPRD Jabar. Berbagai spanduk dan poster dibentangkan sebagai bentuk protes.
Massa pun akhirnya semakin bertambah banyak dengan datangnya mahasiswa dari berbagai kampus. Mereka yang menggunakan jas almamater antara lain Universitas Pasundan, Universitas Widyatama, Itenas, Universitas Winaya Mukti dan Universitas Islam Bandung.
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi yang berjumlah lebih dari 2.000 orang masih bertahan di depan DPRD Jabar.
Simak video pilihan di bawah ini: