Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong Perusahaan Grab agar mampu melakukan pengembangan-pengembangan inovasi bisnisnya ke depan. Sebab menurut Budi, di era digitalisasi saat ini kerap kali perusahaan dihadapkan dengan suatu persaingan.
"Grab dan yang lain juga berkompetisi. Oleh karenanya Grab harus memberikan suatu inovasi-inovasi baru," kata dia saat ditemui di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Pihaknya mengaku akan terus mendukung berbagai inovasi yang dilakukan oleh Grab. Dengan demikian, diharapkan ke depan Grab mampu menjadi kompetitor kuat.
Baca Juga
Advertisement
"Dan banyak yang kita lakukan, yang tadinya bukan menjadi suatu hal yang lazim, akhirnya kita berikan support. Seperti halnya yang terjadi di sini," kata Budi.
Seperti diketahui sebelumnya, Grab secara resmi melakukan kerja sama dengan Microsoft untuk menjembatani kesenjangan kemampuan teknologi di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk peningkatan keterampilan dan literasi digital kepada mitra pengemudi.
CEO & Co-founder Grab, Anthony Tan mengatakan, pihaknya dan Microsoft akan membekali para pekerja dengan kemampuan teknologi yang dibutuhkan agar dapat berkembang dalam ekonomi digital. Mengingat, 6,6 juta pekerja di enam negara besar Asia Tenggara akan membutuhkan wawasan baru di 2028 mendatang.
"Sekitar 41 persen dari mereka memiliki keterbatasan keterampilan Teknologi Informasi yang dibutuhkan dalam profesi baru," kata dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Misi Grab Bawa Kebaikan untuk Asia Tenggara Lewat Teknologi
Grab baru saja mengumumkan program kontribusi sosialnya untuk wilayah Asia Tenggara. Dalam program yang diberi nama 'Grab for Good' ini, startup asal Malaysia itu memanfaatkan teknologi beserta nilai tambahnya untuk meningkatkan kehidupan masyarakat.
"Seiring perkembangan perusahaan, kami merasa memiliki tanggung jawab untuk melayani masyarakat yang mendorong bisnis Grab," tutur CEO & co-founder Grab, Anthony Tan, saat berbicara di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Menurut Anthony, Grab percaya teknologi dapat menjadi kekuatan yang mendorong kebaikan. Karenanya, teknologi menjadi faktor krusial bagi Grab menyediakan kesempatan bagi lebih banyak orang meningkatkan kehidupannya.
"Kami ingin memastikan dalam era ekonomi digital ini, semua orang ikut serta, tidak sebagian saja," tuturnya. Grab juga merasa pengetahuan termasuk kemampuan tentang dunia digital dan teknologi seharusnya tidak terbatas pada pihak tertentu saja.
BACA JUGA
Tidak hanya itu, Grab turut menaruh perhatian pada penyandang disabilitas. Anthony menuturkan, Grab tidak ingin di dunia yang serba terkoneksi ini, ada orang-orang yang merasa terpinggirkan dan tidak dapat berkontribusi karena keterbatasannya.
Untuk itu, Grab mengumumkan program sosial 'Grab for Good' sebagai bentuk kontribusi sosial ke masyarakat Asia Tenggara. Program ini, Anthony mengatakan, fokus pada dua hal penting, yakni akses ekonomi ditambah kesetaraan dan akses digital.
Adapun akses ekonomi yang dimaksud adalah Grab membuka kesempatan bagi banyak orang untuk mengembangkan bisnis sekaligus meningkatkan taraf hidupnya.
Salah satunya adalah pelaku bisnis kecil dan menengah yang diharapkan dapat memperoleh akses permodalan sambil memperbesar bisnisnya. Selain itu, akses ekonomi yang diberikan Grab juga dapat menjangkau penyandang disabilitas sehingga mereka dapat memperoleh penghasilan.
Sementara untuk kesetaraan dan akses digital, Grab menginginkan agar tidak ada orang yang tertinggal di tengah perkembangan ekonomi digital saat ini. Karenanya, Grab berkolaborasi dengan Microsoft untuk memberikan pelatihan dan literasi digital.
Advertisement