Liputan6.com, Jakarta - Demonstrasi mahasiswa dengan berbagai tuntutan terjadi di 13 titik daerah di Jatim. Kepolisian Daerah Jawa Timur menyatakan, demo yang terjadi serentak di provinsi itu, Selasa 24 Januari 2019, berlangsung cukup kondusif meskipun sempat terjadi kekisruhan.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda setempat di Surabaya mengatakan, demonstrasi di 13 daerah berlangsung secara kondusif, hanya di Malang yang terjadi gesekan hingga menyebabkan satu wartawan dan dua polisi terluka.
"Demonstrasi mahasiswa dengan berbagai tuntutan seperti menolak RUU tentang pertanahan dan UU KPK, berjalan cukup kondusif," kata Barung.
Baca Juga
Advertisement
Barung mengakui hanya demonstrasi di Malang yang sempat terjadi gesekan. Penyebabnya adalah saat perwakilan pendemo diizinkan hanya 23 orang, namun mereka menginginkan semuanya, dilansir dari Antara.
"Di Malang gesekan sedikit. Kapolda sampaikan terima kasih kepada masyarakat ikut menjaga situasi di Jawa Timur. Biasa fluktuatif itu, ada dorong-dorongan, ada keinginan untuk masuk ke DPR secara keseluruhan tetapi memang tidak diperbolehkan secara keseluruhan. Kita hanya membatasi 23 orang," ujarnya.
Mengenai korban dalam insiden demo di Malang, Barung menyatakan ada satu wartawan dan anggota Shabara serta intel yang terluka.
"Ketiga korban hanya menderita luka ringan. Hanya lecet-lecet saja, dari mahasiswa tidak ada," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Berikut data jumlah demonstrasi di beberapa wilayah di Jawa Timur
1. Jember, 200 orang, tolak UU KPK, kondusif
2. Ponorogo, 100 orang, tolak RUU KPK dan RUU pertanahan, kondusif
3. Kediri Kota, 800 orang, Tolak RUU KPK, kondusif
4. Bangkalan, tolak RUU KPK
5. Blitar Kota, 100 orang, Tolak RUU KUHP dan RUU KPK, kondusif
6. Banyuwangi, 395 orang, tolak RUU agraria dan sengketa lahan, kondusif
Advertisement
Selanjutnya
7. Gresik, 70 orang, tolak RUU pertanahan dan RUU KUHP, kondusif
8. Lamongan, 300 orang, masalah pertanahan, kondusif
9. Pamekasan, 50 orang dukung KPK berantas koruptor; Aliansi BEM 20 orang, atasi anjloknya tembakau; dan 50 aliansi pemuda peduli rakyat tembakau; 20 orang PMII tolak RUU pertanahan
10. Malang Kota, tolak RUU KUHP, Minerba, pembebasan lahan, dan Tolak RUU KPK, situasi fluktuatif, ada gesekan, ada satu wartawan, anggota shabara dan intel terluka
11. Sidoarjo 400 orang, di Pengadilan Hubungan Industrial, kondusif
12. Pasuruan, 100 orang
13. Surabaya, 200 orang, pagi dan siang 200 orang di Gubernuran, tolak RUU KUHP dan RUU KPK, kondusif