Dibayangi Aksi Demo, IHSG Dibuka di Zona Merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan saham Rabu ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Sep 2019, 09:15 WIB
Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan saham Rabu ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.125.

Pada pra pembukaan perdagangan, Rabu (25/9/2019), IHSG turun ke level 6.121,49. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG lanjut terjun bebas hingga 49 poin atau 0,81 persen ke 6.088,09.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 1,36 persen ke posisi 948,50. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.126,86 dan terendah di 6.086,16.

Sebanyak 67 saham menguat tetapi tak mamu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 124 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 122 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham di awal cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 17.099 kali dengan volume perdagangan 547 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 229,8 miliar.

Investor asing jual saham Rp 112,33 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.125.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG delapan sektor di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor keuangan yang turun 1,4 persen. Diikuti sektor industri dasar melemah 1,17 persen dan sektor manufaktur tertekan 0,92 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain NZIA melonjak 50 persen ke Rp 330 per saham, OPMS naik 24,65 persen ke Rp 354 per saham, dan APEX naik 14,75 persen ke Rp 560 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain VINS yang turun 13,24 persen ke Rp 118 per saham, SMKL turun 8,7 persen ke Rp 210 per saham dan WICO turun 8,62 persen ke Rp 530 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


IHSG Diperkirakan Menguat Usai Aksi Demo

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan rebound (bergerak naik) usai tertekan di pasar saham pada perdagangan hari ini.

Riset dari Reliance Sekuritas mengungkapkan, meski situasi politik dalam negeri belakangan tak kondusif, indeks masih berpeluang naik pada hari ini.

Kendati begitu, tren penguatan indeks lebih bersifat terbatas. Performa IHSG diperkirakan akan positif di rentang support-resistance di level 6.100-6.220.

Setali tiga uang, Riset KGI Sekuritas menjabarkan, konsolidasi IHSG selama lebih dari tiga hari telah mencapai daerah oversold (jenuh jual). Sebabnya, IHSG akan naik untuk hari ini.

"Indeks masuk daerah oversold, penurunan terbatas akumulasi buy untuk rebound. IHSG akan bergerak 6.110-6.250," papar riset tersebut Rabu (25/9/2019).

Sejumlah saham rekomendasi dari mereka ialah saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Sementara itu, pihak Reliance Sekuritas meminta investor agar mengoleksi saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), serta saham PT Astra International Tbk (ASII).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya