Liputan6.com, Jakarta - Garuda Indonesia Group memutuskan untuk mencabut logo Garuda Indonesia pada armada Sriwijaya Air, menindaklanjuti perkembangan yang terjadi atas dispute kerja sama Manajemen (KSM) Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan mengungkapkan, pencabutan logo Garuda Indonesia pada armada Sriwijaya Air tersebut merupakan upaya dalam menjaga brand Garuda Indonesia Group, khususnya mempertimbangkan konsistensi layanan Sriwijaya Air Group yang tidak sejalan dengan standardisasi layanan Garuda Indonesia Group sejak adanya dispute KSM tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Perlu kiranya kami sampaikan, pencabutan logo Garuda Indonesia tersebut semata-mata dilakukan untuk memastikan logo Garuda Indonesia sesuai dan menjadi representasi tingkat safety dan layanan yang di hadirkan dalam penerbangan," jelas Ikhsan.
Ikhsan juga menekankan, hal tersebut sangat disayangkan, khususnya mengingat perkembangan atas situasi yang terjadi. Yang dianggap tidak sesuai dengan komitmen KSM antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group.
"Pencabutan logo Garuda Indonesia tersebut kami lakukan melalui pertimbangan masak, agar kiranya komitmen kerja sama manajemen antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group benar benar dipahami oleh pihak-pihak terkait," tegasnya.
Adapun pencabutan logo Garuda Indonesia pada armada Sriwijaya Air tersebut saat ini sedang sedang dalam proses pengerjaan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Garuda Indonesia Gandeng KPK Cegah Praktik Korupsi
Maskapai pelat merah, Garuda Indonesia, menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan forum Profesional Berintegritas (PROFIT) dan Sosialisasi Program Pengendalian Gratifikasi yang dihadiri seluruh jajaran dewan direksi dan komisaris.
Garuda Indonesia berkomitmen memperkuat penegakan budaya kerja profesional berintegritas dalam tata kelola pencegahan korupsi dan sistem manajemen anti suap serta gratifikasi melalui sinergi bersama dengan KPK.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara mengungkapkan, pihaknya siap menjalankan usaha dengan bersih dan penuh integritas, yang merupakan hal mutlak bagi entitas bisnis agar dapat terus tumbuh berkelanjutan (sustainable), menguntungkan (profitable), serta memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage) jangka panjang.
"Pelaksanaan forum ini turut sejalan dengan upaya kami dalam menerapkan kebijakan strategis serta bisnis proses perusahaan yang senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam memupuk budaya kerja professional yang berintegritas," tutur Ari di Jakarta, (13/9/2019).
Ari turut mengimbau seluruh jajarannya untuk menekankan pentingnya agar dapat memahami, merenung dan berpikir akan kecukupan pada diri. Hal itu menjadi prinsip dasar dari upaya pencegahan tindakan-tindakan yang mencederai komitmen GCG perusahaan.
"Kami percaya pemahaman menyeluruh atas landasan GCG merupakan platform penting dalam penerapan budaya kerja profesional yang berintegritas. Untuk itu, kami harapkan keterlibatan langsung manajemen secara pro aktif, dapat menjadi value tersendiri dalam penerapan prinsip kerja berintegritas bagi seluruh jajaran karyawan Garuda Indonesia," kata Ari.
Advertisement