Liputan6.com, Jakarta - Kabar bahwa ada mahasiswa yang meninggal usai demo serentak di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta, pada Selasa 24 September 2019 viral di media sosial dan aplikasi percakapan.
Salah satunya dimuat pada akun Facebook bernama Dwi Kurniawati. Dalam unggahan yang dipublikasikan pada Selasa, 24 September 2019, ia menyertakan sebuah foto seorang pria yang terbaring. Ada kain putih yang melilit kepala hingga rahangnya.
Advertisement
Dalam foto tersebut tertulis "Kami dari teman seperjuangan hari ini turut berduka kawan semoga engkau senang kami akan melanjutkan perjuanganmu".
Unggahan tersebut dibagikan sebanyak lima kali dan mendapat tanda suka 145. Ada 24 komentar dalam unggahan foto tersebut.
"Semoga husnul hotimah ....." tulis salah satu komentar.
"Di hari pembalasan kamu adukan saja semua perbuatan mereka terhadapmu di hadapan Allah," tulis komentar lain.
Selain itu, akun Facebook bernama Airin Chairin Xie LoVaa juga mengunggah foto serupa. Bedanya, ia menyebut Unsri atau Universitas Sriwijaya.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun, RIP UNSRI," tulis keterangan dalam foto.
Hingga saat ini, unggahan itu sudah dibagikan 236 kali dan mendapat tanda suka 3.000 kali. Ada 1.800 komentar dari pengguna Facebook lainnya.
Penelusuran Fakta
Tim Cek Fakta Liputan6.com mencoba menelusuri kebenaran adanya mahasiswa yang meninggal dunia karena aksi pada Selasa, 24 September 2019 tersebut.
Hasil penelusuran mendapati bahwa memang ada korban dari pihak mahasiswa. Korban luka, bukan korban jiwa.
Sebelumnya, Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia juga dikabarkan meninggal dunia.
Kabar soal itu diluruskan dalam artikel yang dimuat www.liputan6.com pada hari ini, Rabu (25/9/2019), yang berjudul Beredar Hoaks Mahasiswa Meninggal Saat Demo di DPR, Ini Faktanya.
"Beredar kabar adanya mahasiswa yang meninggal karena mengikuti demo di depan Gedung DPR pada Selasa 24 September 2019. Kabar itu pun tidak benar.
Mahasiswa tersebut adalah Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia. Dia ditemukan kritis, Selasa malam 24 September 2019. Kondisinya kini stabil setelah menjalani operasi dan perawatan.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar Indonesia, Yusuf Hidayat menjelaskan kronologi kejadian. Saat itu Faisal sedang mencari teman-teman yang ketinggalan rombongan.
Tapi, malah kawan-kawannya yang menemukan Faisal di dekat lokasi proyek pembangunan, Senayan Jakarta Pusat. Kondisinya penuh luka.
"Iya benar. Faisal merupakan mahasiswa Fakultas Hukum semester tujuh. Jadi menurut keterangan mahasiswa, Faisal ditemukan di lokasi proyek di antara DPR dan Flyover di bassement. Keadaannya kritis, ada luka di bagian kepala," kata Faisal saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (25/9/2019).
Saat ini, Faisal masih dalam perawatan medis di Rumah Sakit Pelni. Faisal pun harus menjalani serangkaian operasi. Meski kondisinya sudah stabil.
"Semalam pukul 01.30 dioperasi. Alhamdulilah masa kritisnya sudah lewat. Tadi pagi juga operasi bahunya. Sekarang lagi istirahat," ujar dia.
Polisi Sebut Tak Ada Korban Jiwa
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menyampaikan, dari aksi demonstrasi di DPR pada Selasa 24 September 2019 kemarin, 254 mahasiswa menjalani rawat jalan dan 11 lainnya menjalani rawat inap di rumah sakit. Kapolda mengatakan mereka yang dirawat ini bermula karena semburan gas air mata.
"Ada adik-adik mahasiswa yang terkena gas air mata. Kemudian karena dorongan, mereka lari dan sebagainya. Nanti kita dalami penyebabnya apa, sehingga kita sudah mendata ada sebanyak 254 yang dirawat jalan di beberapa rumah sakit dan dirawat inap 11 orang dan ini kita akan masih didalami oleh dokter kenapa yang bersangkutan (dirawat). Nanti Pak Kabid Dokkes juga akan melihat ke rumah sakit dimana adik-adik kita ini dirawat," kata dia dalam jumpa pers di Gedung Promoter Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019).
Gatot Eddy mengatakan, tak ada korban jiwa dalam aksi demonstrasi tersebut. Sementara itu dia juga menyebutkan ada 39 anggota kepolisian yang terluka.
"Petugas polisi lebih kurang sebanyak 39 orang yang mengalami ada yang terkena batu lemparan, ada juga yang tangannya patah dan sebagainya dan sekarang dirawat inap," jelasnya."
Selain itu, dalam sebuah video www.liputan6.com yang berjudul VIDEO: Kabar Mahasiswa Tewas Saat Demo Ternyata Hoaks juga sudah dijelaskan kondisi korban terkini.
"Alhamdulillah Puji Tuhan sekarang Faisal sudah siuman, sekarang masih di ICU dan ditangani dokter. Faisal mengalami pendarahan otak dalam dan ada keretakan rongga kepala. Kedua ada patah tulang di bagian bahu kanan dan memar. Itu informasi yang kami dapat dari tim dokter semalam," ujar kerabat korban, Jonathan Herculus.
Tak hanya itu, akun Instagram @akarumput.id mengunggah foto korban yang bernama Faisal Amir tersebut.
"[Berita duka dari garis depan]Kami yakin ada banyak kawan kita yang jatuh. Faisal hanya salah satunya.
Mohon doa dan dukungannya. Bantu untuk kepulihan Faisal Amir dan kawan-kawan lain di garis depan dengan donasi di kitabisa.com/aspirasimahasiswa (cek link di bio). Kabarkan ke kami jika ada yang butuh bantuan ya.
Bagi kawan-kawan yang ingin menjenguk bisa langsung hubungi abangnya, @rahmatahadi.
Jangan takut, kita bersama!
#ReformasiDikorupsi#MosiTidakPercaya" tulis @akarumput.id menyertai unggahan fotonya.
Di dalam foto tersebut dijelaskan, Faisal Amir merupakan mahasiswa Universitas Al Azhar.
"Faisal Amir. Mahasiswa Al Azhar. Terpisah dari rombongan saat demonstrasi di depan Senayan hari ini. Kemudian ditemukan dalam kondisi terkapar. Tengkorak retak, pendarahan otak, dan patah tulang bahu. Saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Pelni dan akan menjalani operasi," tulis dalam foto yang diunggah.
Bagaimana dengan kabar ada civitas akademika Universitas Sriwijaya yang jadi korban jiwa?
Kabar tersebut dibantah situs turnbackhoax.id dalam artikel berjudul, [SALAH] Mahasiswa UnSri Palembang meninggal dunia dalam aksi hari ini.
Pun dengan kabar ada mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara yang meninggal dunia. Bantahan dijelaskan dalam artikel berjudul, [SALAH] Mahasiswa UINSU meninggal dunia saat melaksanakan demo di kota medan.
Advertisement
Kesimpulan
Apa yang diunggah oleh akun Facebook bernama Dwi Kurniawati dan Airin Chairin Xie LoVaa tidak benar.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada korban meninggal dunia karena aksi mahasiswa pada Selasa, 24 September 2019.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Advertisement