Liputan6.com, Jakarta - Memanfaatkan kepopuleran boba saat ini, Boba Fest digelar pertama kali di Indonesia mulai hari ini, Rabu (25/9/2019) sampai Minggu, 29 September 2019. Festival kreasi sajian bola-bola kenyal itu menjadi yang kedua digelar setelah di New York, Amerika Serikat, pada 2017.
Terdapat 26 tenant yang berpartisipasi dalam festival boba yang berlokasi di Gandaria City itu. Merek-merek yang eksis cukup lama di Indonesia, seperti Chatime, hingga merek yang belum masuk ke Indonesia, yakni Daboba, menjual produknya di sana.
Antrean panjang tak terhindarkan di depan sejumlah tenant, terutama yang populer saat ini, di antaranya Tiger Sugar, Kokumi, dan Daboba. Beberapa bahkan kehabisan produk yang akan dijual sebelum pukul 16.00 WIB.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya diisi tenant, area festival juga menyediakan sejumlah spot Instagramable bagi para pengunjung. Ada kolam boba, gelas boba raksasa, hingga bean bag warna-warni bakal memanjakan mata yang hadir setelah mengantre panjang.
General Manager Mal Gandaria City Lili Mulyadi menjelaskan, animo masyarakat atas kreasi boba masih tinggi. Di sisi lain, banyak tenant yang berkaitan dengan dessert asal Taiwan itu tak tertampung di mal tersebut.
"Akhirnya kenapa enggak buat Boba Festival saja. Kita undang semua tenant yang di Gandaria City maupun yang belum ada tempat di sini. Kami yakin crowd-nya cukup tinggi," ujar Lili dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Ia meyakini tren kreasi boba masih akan berlanjut hingga tahun depan. Pendapat senada dilontarkan Hans Danial, food influencer yang miliki akun Instagram @eatandtreats.
"Tren boba memang naik turun. Tapi semenjak ada brown sugar, makin banyak brand baru buka di sini atau bikin menu dari brand yang sudah eksis," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bagian Diplomasi
Fanny Low, Direktur Pusat Informasi Wisata Taiwan di Jakarta, menyebut boba kini menjelma jadi bagian upaya diplomasi Taiwan. Banyak wisatawan asing, khususnya dari Malaysia, Singapura, dan Jepang, datang ke sana untuk mencicipi boba dari tanah asalnya.
"Imej Taiwan masih belum terlalu populer di Indonesia, dibandingkan dengan Jepang misalnya. Hanya 40 persen yang memilih Taiwan sebagai destinasi wisata. Sementara, boba kini jadi ikon populer di Indonesia," kata dia.
Minuman boba pertama kali diciptakan oleh Liu Han Chieh. Lelaki itu awalnya memiliki kedai teh Taiwan bernama Chun Shui Tang di Taichung. Bersama manajer pengembangan produknya, Lin Hsiu Hui, mereka menggabungkan es teh dengan boba yang oleh masyarakat sekitar dikenal dengan fen yuan pada 1987.
"Fen yuen itu dessert berbentuk puding tapioka manis yang biasanya disajikan dengan air gula dingin. Karena suka, mereka kemudian mencampurkannya. Awalnya cuma untuk senang-senang dan dibagikan ke semua kerabat. Ternyata, semua menyukainya," ujarnya.
Kini, menurut Fanny, terdapat sekitar 45 brand boba tersebar di seluruh Taiwan. Sebanyak 20 di antaranya sudah membuka cabang di Indonesia, baik dengan nama seperti di Taiwan maupun di-rebranding.
Advertisement