Anjuran Bijak Bermedsos dari Wakil Bupati Mojokerto

Sebaiknya saring dulu, karena informasi di media sosial rawan hoaks. Kerusuhan di Wamena, Papua juga dikabarkan miskomunikasi kemudian diolah di media sosial. Pasti ada bagian yang berubah

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2019, 01:00 WIB
Tol Sumo membentang sepanjang 36,27 kilometer (km) dan menghubungkan Kota Surabaya dengan Kabupaten Mojokerto. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Mojokerto - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto Jawa Timur mengajak masyarakat setempat supaya bijak dalam menggunakan media sosial sebagai upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi di Mojokerto Jawa Timur, Rabu, mengatakan "bola kerusuhan" dan perpecahan yang menggelinding, terus mendapat tambal-sulam dari beberapa informasi media sosial yang tidak pas, dilansir dari Antara.

"Sebaiknya saring dulu, karena informasi di media sosial rawan hoaks. Kerusuhan di Wamena, Papua juga dikabarkan miskomunikasi kemudian diolah di media sosial. Pasti ada bagian yang berubah. Karena semua orang bebas menulis apapun di sana. Jadi harus diingat, bijaklah bermedia sosial," katanya pada kegiatan rembuk desa di Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Rabu 25 September 2019.

Ia juga menginstruksikan kepada seluruh aparat dan masyarakat untuk bersatu menjaga situasi yang kondusif di lingkungan masing-masing menjelang pemilihan kepala desa (pilkades) serentak pada 23 Oktober mendatang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Pesan Wakil Bupati

"Pilkades serentak harus sukses. Meski ada dua desa yang gagal mengadakan hajatan demokrasi ini, suasana harus tetap kondusif, semua harus bersatu," katanya.

Pada kegiatan itu, pihaknya menyerahkan bantuan keuangan desa kepada lima desa di Kecamatan Dlanggu, yakni Desa Punggul Rp400 juta, Desa Sumberkarang Rp300 juta, Desa Pohkecik Rp400 juta, Desa Tumapel Rp400 juta, Desa Talok Rp300 juta.

"Pemberian bantuan keuangan desa dimaksudkan untuk mempercepat pembangunan di pedesaan. Hal ini guna menyeimbangkan pertumbuhan dan perekonomian Kabupaten Mojokerto. Namun, hal tersebut juga butuh sinergi dengan seluruh elemen masyarakat," katanya.

Dia mengatakan pembangunan dimulai dari desa sesuai instruksi pusat dengan prinsip pemerataan di segala bidang.

"Pembangunan ada skalanya. Tentu yang prioritas akan kita dahulukan. Mulai kesehatan, pendidikan, SDM, pariwisata, dan tentunya tetap meneruskan pembangunan infrastruktur," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya