Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan saham Kamis ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.165.
Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis(26/9/2019), IHSG turun 0,36 persen ke level 6.168,66. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG lanjutkan penguatan dengan naik 26,25 poin atau 0,43 persen ke 6.174,03.
Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,59 persen ke posisi 966,99. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona hijau
Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.178,72 dan terendah di 6.165,92.
Baca Juga
Advertisement
Sebanyak 144 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 36 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 122 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham di awal cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 15.743 kali dengan volume perdagangan 850 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 284,1 miliar.
Investor asing beli saham Rp 32,74 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.165.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 1,24 persen. Diikuti sektor keuangan yang naik 1,12 persen dan sektor pertambangan melesat 0,55 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain NZIA melonjak 24,85 persen ke Rp 412 per saham, PDES naik 24,07 persen ke Rp 1.675 per saham, dan APEX naik 22,94 persen ke Rp 670 per saham.
Sementara saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain LMSH yang turun 9.7 persen ke Rp 456 per saham, BAPI turun 9,22 persen ke Rp 126 per saham dan PADI turun 5,56 persen ke Rp 680 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ada Gelombang Demonstrasi, IHSG Diperkirakan Rebound
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak menguat untuk hari ini. Investor telah masuk ke pasar saham melihat pelemahan beberapa hari terakhir sudah memasuki fase jenuh jual.
Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali mengungkapkan, investor masih akan memperhatikan sentimen-sentimen dari perekonomian dan politik global.
"Kami melihat indeks masih berpotensi untuk rebound dalam jangka pendek. Kemungkinan ditransaksikan di kisaran 6.106-6.166," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Seirama, meski aksi demo mahasiswa menyebabkan IHSG rawan tertekan, secara teknikal indeks memberi sinyal masih dapat bangkit ke zona hijau.
Gelombang demonstrasi yang terjadi belakangan di Jakarta akan terus dicermati oleh investor di pasar saham domestik.
"Kami secara teknikal melihat perkirakan IHSG akan mengalami penguatan pada rentan pergerakan 6140-6200," papar Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat.
Untuk saham yang patut dikoleksi, dirinya menganjurkan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sedangka Frederik merekomendasikan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Advertisement